SELAMAT DATANG! DI MESIAS , BULETIN GMAHK MERBABU

SELAMAT DATANG SAUDARA-SAUDARA YANG KEKASIH DI DALAM TUHAN! BLOG INI ADALAH BLOG GEREJA MASEHI ADVENT HARI KETUJUH JEMAAT MERBABU
BLOG INI ADALAH REPRESENTASI DARI BULETIN GMAHK MERBABU YANG BERISI INFORMASI KESEHATAN, RENUNGAN, KESAKSIAN, INFORMASI UMUM, BERITA GEREJA DAN PEKABARAN TUHAN KEPADA ANDA SEMUA PARA PEMBACA!
SELAMAT MEMBACA DAN BAGIKAN KEMBALI KEPADA SAUDARA-SAUDARA YANG LAIN!
SEMOGA BLOG INI SEMAKIN MEMBANTU PEKERJAAN TUHAN MELALUI KITA HAMBA-HAMBANYA DI DUNIA INI. SAMBIL KITA MENANTIKAN KEDATANGANNYA YANG KEDUA KALI. HALELUYA. AMIN! TUHAN BESERTA KITA!

Senin, 28 Februari 2011

RENUNGAN HARIAN ONLINE 28 FEBRUARI - 07 MARET 2011

Renungan Pagi 28 Februari 2011

KETIKA ALLAH MENYALAKAN API KEBANGUNAN ROHANI

"Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah lempat mereka berkumput itu dan mereka semuapenuh dengan Roh Kudus, lain mereka memberitakan firman Allah dengan berani" (Kisah 4:31).

Doa itu penuh kuasa. Ketika para murid berdoa, Roh Allah turun atas mereka. Dipenuhi dengan kuasa Roh Allah, mereka mengabarkan Firman-Nya. Para pedagang dan petani, buruh dan tentara, pemungut cukai dan nelayan ditobatkan. Pencuri menjadi orang jujur. Pelacur jadi orang bersih. Para pembunuh menjadi lemah lembut. Kekristenan di Perjanjian Baru membuat dampak dramatis pada abad pertama.

Di sepanjang sejarah, kebangunan rohani telah membuat perbedaan yang mengubahkan kehidupan masyarakat-terjadi ketika Roh Allah benar-benar bekerja. Semua dimulai ketika seorang mahasiswa kependetaan Welsh bernama Evan Roberts mempunyai masalah tidur. Di musim gugur tahun 1904 ia berulang kali terbangun di tengah malam dengan "merasakan kehadiran Allah dan persekutuan bersama Dia." Ketika ia mulai berdoa secara teratur dengan beberapa teman, terbukti Allah memiliki maksud. Salah satu kelompok itu menyatakan keyakinan bahwa Allah akan memberikan me­reka 100.000 jiwa di Wales. Evan Roberts mulai berkhotbah pada pertemuan orang-orang muda. Pekabaran yang berpusat kepada Kristus yang disampaikannya bersama yang lain menghebohkan seluruh negeri itu. Di beberapa kota, setiap gereja dipadati mulai dari pukul 06:00 sore hari sampai 01:00 dini hari tiap malam selama satu tahun.

Orang-orang mengakui kesalahan mereka kepada Allah dan satu sama lain. Yang salah diluruskan, harta benda dan uang dikembalikan. Dalam periode 18 bulan, dari tahun 1905 sampai 1906, kejahatan hampir tidak ada. Pada pengadilan yang jarang terjadi, sang hakim menyela peradilan dan menuntun sang terdakwa kepada Kristus. Para petugas polisi dan ahli-ahli hukum menyanyikan lagu pujian. Kebangunan rohani itu bahkan mencapai pertambangan Welsh. Sumpah serapah buruh tambang menghilang. Kata-kata lembut menggantikan makian para pengurus mereka. Kebangunan rohani di Welsh mengirim gelombang pembaruan rohani di seluruh dunia.

Allah rindu mencurahkan Roh-Nya atas Anda. la rindu agar Anda menjadi pengubah dunia. Anda bisa mengubah dunia di sekitar Anda. Roh yang bekerja melalui Anda akan membuat satu perbedaan. Roh yang mengubah kehidupan Anda akan mengu­bah kehidupan orang lain melalui Anda. Ketika Allah menyalakan api kebangunan ro­hani di dalam kehidupan Anda, percikan kebangunan ditiup oleh angin Roh-Nya untuk menerangi orang-orang di sekitar Anda.

Selama kebangunan rohani di Welsh, dua orang wartawan mengadakan perjalanan dari London untuk melaporkan peristiwa itu. Ketika mereka tiba di desa Welsh, mereka bertanya pada seorang polisi mengenai arah terjadinya kebangunan itu. Petu­gas itu meluruskan tubuhnya yang setinggi enam kaki dua inci dan berkata, "Jika Anda ingin menemukan tempat kebangunan rohani itu, lihatlah di dalam seragam ini. Itu ada di dalam hati saya." Kebangunan rohani selalu dimulai di dalam hati seseorang.


Renungan Pagi 01 Maret 2011

HARI ESOK YANG BARU

"Dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus" (Titus 2:13).

Kita memerlukan satu pengharapan yang kuat yang bisa memelihara kita ketika ketidakpastian menutupi kaki langit. Ancaman-ancaman melemahkan telah menyerang dunia kita. Hanya membuka sebuah paket, atau naik pesawat atau kereta, atau ke tengah kota, maka telah menjadi satu peristiwa yang penuh tekanan sekarang ini. Kita berjaga-jaga dengan ketidakpastian.

Kita memerlukan pengharapan sekarang ini, karena berbagai pertanyaan memenuhi benak kita: Siapakah yang mengetahui masa depan? Akankah para teroris yang menang? Atau yang lain? Akankah dunia berakhir dengan ledakan atau dengan sesuatu yang lebih baik?

Saya percaya bahwa seorang yang lain mengetahui masa depan. Bahwa Dia telah merencanakan satu akhir yang lebih baik sejak dahulu. Yesus Kristus membuat satu janji kepada para pengikut-Nya di masa akhir pelayanan-Nya di bumi. Dicatat: "Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya" (Mat. 13:41). Yesus berjanji untuk datang kembali dan melenyapkan semua kejahatan, menggantikannya dengan kebenaran. Dia memegang masa depan di tangan-Nya.

Mengapa saya percaya ini, sekalipun di masa teror dan tragedi? Karena Dia memegang orang yang sakit kusta dan menyembuhkannya. Karena Dia menyentuh orang buta dan mencelikkan matanya. Karena Dia menyentuh orang lumpuh dan yang kerasukan roh jahat serta memulihkan mereka. Karena Dia berfirman maka orang mati dibangkitkan. Ya, saya percaya Dialah yang memegang masa depan. Dialah yang akan menang.

Satu peristiwa yang cukup besar, cukup dahsyat untuk mengalahkan segala se­suatu yang dilakukan para teroris. Sebuah awan yang cukup cemerlang untuk me­ngalahkan asap dan api serangan-serangan yang membunuh. Yesus berjanji bahwa kita akan melihat "Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya" (Luk. 21:27).

Dunia tidak lagi sama sejak pertama kali Yesus masuk dalam sejarah. Ketika Dia datang kembali, kerajaan-Nya akan mengambil alih seluruh dunia. Kali ini semua orang sakit dan yang menderita akan disembuhkan. Kali ini semua orang yang "mati di dalam Kristus" akan dihidupkan. Ini adalah suatu janji yang akan memberikan kita satu pengharapan masa depan yang tak tergoyahkan. Kitab Suci meyakinkan kita bahwa sejarah bumi akan berakhir dalam penampakan Yesus yang penuh kemuliaan. Bukan awan jamur, namun awan kemuliaan Kristus akan menguasai masa depan. Kita bisa bergembira dalam pengharapan pasti kedatangan Tuhan kita.


Renungan Pagi 02 Maret 2011

PELAJARAN DARI SEPOTONG ROTI SOSIS

“Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku" (Yohanes 5:30).

Sebuah kisah diceritakan tentang seorang pekerja bangunan yang makan roti sosis tiap hari sebagai makan siang. Hari demi hari dia makan roti yang sama. Suatu hari, dia makan bersama seorang teman, pria itu terhenti di tengah gigitan roti yang sudah habis dimakan setengahnya dan menggerutu, "Saya benci roti sosis!" Setelah diam beberapa saat ia mengulangi, "Saya benci roti sosis!"

"Mengapa tidak memintanya kepada istrimu?" tanya temannya dengan lembut. "Saya yakin dia akan membuatkanmu yang lain." Pria itu mendengus, "Saya sendiri yang menyiapkan sosis itu."

Sebagian besar 'sosis' dalam kehidupan, kita kemas sendiri. Berbeda dengan teori populer, kita sebenarnya bukan semata-mata korban dari penyakit masyarakat. Allah menciptakan kita sebagai makhluk yang berpikir cerdas. Dia telah memberikan kita kuasa memilih.

Ketika Allah menempatkan orangtua pertama kita di rumah taman mereka, Dia memberikan kepada mereka kuasa memilih. Mereka tidak ditakdirkan untuk gagal, menjadi korban persekongkolan kosmik, atau boneka yang dimanipulasi oleh benang ilahi. Intisari gambaran Allah adalah kemampuan untuk membuat pilihan-pilihan mo­ral. Kebebasan memilih dan menerima tanggung jawab untuk pilihan-pilihan yang kita buat adalah inti dari apa artinya menjadi manusia. Allah begitu menghargai kebebasan kita untuk memilih, bahkan la membiarkan kita membuat pilihan-pilihan yang salah sekalipun, untuk menjaga kemampuan memilih kita. Pilihan-pilihan positif membawa hasil positif. Pilihan-pilihan negatif membawa akibat yang negatif.

Sejarah Alkitab dinodai oleh kehidupan orang-orang yang hancur yang telah membuat pilihan-pilihan buruk. Kemarahan Kain yang tak terkendali menuntun dia membunuh adiknya. la menghabiskan sisa hidupnya melarikan diri. Nafsu Daud yang tak terkendalikan menuntun dia melakukan perzinaan dengan Batsyeba. Meskipun dia menerima pengampunan, tindakannya telah menghancurkan hubungan keluarganya. Keinginan Yudas yang tak terkendali terhadap uang menuntun dia menjual Tuhannya dengan harga murah. Kehidupannya yang secara unik bertalenta berakhir terlalu cepat. Pilihan-pilihan buruk menuntun pada akibat yang membawa petaka.

Pikirkan Yusuf, Daniel, dan Paulus. Pilihan-pilihan positif mereka menuntun pada hasil yang menakjubkan. Pilihan Yusuf menolak rayuan istri Potifar mengubah perjalanan sejarah Mesir. Pilihan Daniel menolak anggur Babel mengubah alur sejarah Babel. Pilihan Paulus menolak menyembah berhala kaisar mengubah sejarah Roma.

Allah tidak memberikan karunia yang lebih besar selain kuasa memilih. Pilihan-pi­lihan yang benar dapat mengubah kehidupan Anda lebih baik. Kini, ingatlah bahwa kita yang membungkus “sosis kehidupan” kita sendiri. Bertekadlah membuat pilihan-pilihan yang baik dan jalani kehidupan yang berkelimpahan yang Allah ingin Anda jalani.

Renungan Pagi 03 Maret 2011

BIARKAN API ITU TERCURAH

"Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila la menampakkan diri? Sebab la seperti api tukang pemurni Iogam" (Maleakhi 3:2).

Salah satu daya tarik Amerika yang terkenal adalah pertunjukan kembang api Taman Nasional Yosemite. Pada satu malam musim panas, para turis di seluruh dunia akan berkumpul di bawah Glacier Point tempat untuk pertunjukan dramatis. Tepat pada hitungan sembilan, satu suara terdengar di lokasi tempat menunggu, "Jatuhkan apinya!"

Dan 3.000 kaki di atas dasar lembah itu, sebuah suara menjawab, "Api jatuh!" Bara api menyala di tengah ngarai gelap malam musim panas itu. Nyalanya turun ke bawah granit putih dinding pegunungan itu. Tidak seorang pun yang melihat jatuhnya api itu akan melupakannya.

Di seluruh Kitab Suci, api melambangkan kehadiran Allah. Ketika Anda menemui kehadiran Allah yang dipenuhi api, maka kehidupan Anda diubahkan selamanya. Musa masuk ke hadirat Allah di tengah semak belukar yang terbakar (Kel. 3:2-6). Imam besar mengalami kehadiran Allah antara kerub di tempat yang mahakudus di bait suci di bumi (Kel. 25:22). Elia menantang para nabi Baal di Gunung Karmel, dan api pun turun. Kitab Raja-raja yang pertama, pasal 18 ayat 38, 39 melukiskan pemandangan itu dengan kata-kata "Lalu turunlah api TUHAN." Api kehadiran Allah menyala di mezbah Elia. Orang-orang bersujud ke tanah dan berseru, "TUHAN, Dialah Allah."

Api Pentakosta mengubah Petrus menjadi seorang pengabar Injil yang hebat. Lebih dari 3.000 orang dibaptiskan di satu tempat pada satu hari. Api terus tercurah kepada umat percaya yang mula-mula ini sampai "Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak" (Kis. 6:7). Para murid itu menunggangbalikkan dunia. Kuasa Roh mengubahkan bukan hanya mereka tetapi juga keluarga mereka, teman-teman mereka, dan komunitas mereka.

Allah rindu agar api-Nya tercurah kembali. la rindu membakar sampah dosa di dalam hati kita agar api kehadiran-Nya bisa menerangi dunia. la merindukan hari ketika dunia akan terbakar dengan kasih-Nya. Itu terjadi pada saat Pentakosta dan itu akan terjadi lagi.

Oh, Allah, biarkan api itu tercurah!


Renungan Pagi 04 Maret 2011

MUKJIZAT DI BARISAN KEMATIAN

"Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnyayang baru sudah datang" (2 Korintus 5:17).

Sam Tannyhill, seorang penjahat yang menceritakan kisahnya berada di barisan kematian, merupakan satu contoh dramatis tentang kuasa Firman Allah yang mengubah kehidupan seseorang sepenuhnya. Masa kanak-kanak Sam jauh dari ideal. Orangtuanya bercerai ketika ia berusia 5 tahun, dan dia keluar masuk puluhan keluarga yang berbeda-beda, sehingga membuat dia kebingungan dan merasa tidak diinginkan. Pada usia 10 tahun Sam memulai satu rangkaian kejahatan kecil-mencuri barang-barang kecil di toko, masuk tanpa izin ke daerah larangan yang menuntun kepada perbuatan lebih besar.

Akhirnya Sam dihukum atas pemalsuan dan dimasukkan ke penjara. Setelah dipenjara selama lima tahun ia dilepaskan, namun dua minggu berikutnya dia merampok sebuah restoran kecil di Ohio. Setelah memaksa masuk seorang pelayan ke dalam mobilnya, ia melarikan mobil ke luar kota. Pada hari berikutnya, tubuhnya ditemukan babak belur dipukuli. Suatu waktu, Sam ditangkap dan diganjar hukuman mati di kursi listrik. Sementara di penjara ia dikunjungi beberapa orang Kristen. Salah seorang mengulurkan Alkitab, pemberian-putranya berusia 9 tahun. Orang Kristen itu memberitahu Sam, "Anak lelaki saya berkata Anda boleh memilikinya dengan satu syarat: Anda harus membacanya."

Meskipun pada awalnya Sam hanya tertarik sedikit terhadap Alkitab, ia akhirnya membukanya untuk menghilangkan rasa jenuh. la segera tertarik dengan bacaan itu Kata-katanya sendiri menyatakan perjalanan rohaninya: "Jadi saya mulai dengan buku Matius, dan saya membaca semua bagian yang disebut Perjanjian Baru... waktu itu saya adalah... seorang pembunuh, tapi saya membaca di mana orang-orang dalam Alkitab juga adalah pelanggar hukum. Kemudian saya jadi gelisah; saya menginginkan kedamaian pikiran yang diberikan Allah, tetapi bagaimana saya bisa berbicara kepada Dia? Bisakah Dia mendengar bila Anda berdoa? Dan akankah Dia menjawab seorang pria yang tidak pernah mendengar tentang Dia?... Jadi saya coba berdoa. Saya ber­doa minta bantuan... saya coba sekali lagi.... Selama tiga hari tidak ada jiwa yang lebih menderita di bumi ini daripada saya.... Saya bersujud dan benar-benar mengakui setiap perbuatan salah yang bisa saya ingat, dan meminta Allah untuk membantu saya.

Tidak pernah saya mengalami perasaan luar biasa seperti itu dalam hidup. Ya, saya merasa Roh Allah saat la membawa kasih-Nya ke dalam hati saya.... Saya berada dalam sel di barisan kematian, tetapi saya merasa lebih bebas di sini daripada yang pernah saya rasakan di jalanan. Bagi saya kematian adalah satu langkah lebih dekat kepada Yesus... tidak ada dosa yang terlalu hitam yang tidak bisa dibasuh seputih salju oleh darah Yesus Kristus."

Kristus masih menerima manusia yang putus asa karena dosa. Jika Anda belum menyerahkan hidup Anda kepada Dia, mengapa tidak melakukannya sekarang?


Renungan Pagi 05 Maret 2011

KUASA FIRMAN YANG MEMBERIKAN KEHIDUPAN

"Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal" (1 Petrus 1:23).

Robert Wong adalah salah seorang yang paling ceria dan berseri-seri yang pernah saya temui. Saya memiliki kesempatan berbicara dengannya pada satu perjalanan menuju Hong Kong, la menceritakan sebuah kisah luar biasa selama 15 tahun berada di penjara komunis. Dia dihukum karena aktivitasnya dalam pelayanan jangkauan keluar umat Kristen. Tuan Wong menghabiskan waktu empat tahun dalam tahanan terpencil. Selama empat tahun berikutnya ia diizinkan mendapat kunjungan selama lima menit bersama keluarganya sekali sebulan. Ketika dia memberitahu tentang cobaan berat itu, saya kaget karena sikapnya yang ceria dan positif terhadap kehidupan. Saya tidak melihat adanya kepahitan atau kemarahan. Pria ini sepertinya memancarkan semangat Kristus.

Mengapa? Saya bertanya-tanya. Apa yang memelihara dia selama tahun-tahun pengasingan? Tuan Wong memberitahu jawabannya. Dia berkata bahwa para ta­hanan tidak pernah dipanggil dengan namanya. Masing-masing tahanan diberi nomor. Itu adalah upaya menghapuskan identitas mereka. Suatu hari, sementara berjalan di halaman penjara, Tuan Wong mendengar seorang penjaga memanggil, "Tahanan 105."

Untuk beberapa saat nomor itu berputar-putar dalam benaknya. Tiba-tiba ia mengingat angka 105 adalah nomor salah satu lagu pujian kesukaannya dalam buku lagu pujian berbahasa Cina, "Brilah padaku Alkitab." Sekali sebulan dia diizinkan menulis surat kepada keluarganya berisi pesan singkat yang terdiri dari 100 huruf Cina. Kali berikutnya dia bisa menulis surat, Tuan Wong mengakhirinya dengan angka 105.

Berikutnya mereka mengunjungi Tuan Wong, salah seorang dari mereka berhasil menyelundupkan sebuah Alkitab kepadanya. "Itulah yang memelihara saya!" kata Tuan Wong. Salinan Firman itu membuatnya tetap bertahan. Namun sekarang dia memiliki buku berharga di tangannya. Allah tetap sangat nyata bagi Robert Wong. la tetap tampak berseri-seri sekalipun dengan pengalaman ditahan 10 tahun itu.

Memang ada kuasa mengubahkan kehidupan yang luar biasa di dalam Alkitab; Roh Kudus yang berbicara melalui Firman Allah mengubahkan kehidupan kita. Firman Allah menguatkan kita melewati cobaan hidup. Memberikan kita kuasa untuk menanggulangi rintangan hidup. Mendorong kita dalam kekecewaan hidup. Mengilhami kita dalam tantangan hidup. Mengangkat kita dalam kepedihan hati. Firman Allah adalah roti rohani yang memelihara jiwa kita (lihat Mat. 4:4). Itu adalah air kehidupan yang memuaskan dahaga di dalam diri (lihat Yoh. 7:37). Itu adalah cahaya yang menerangi kegelapan dan menuntun kita menjalani perjalanan hidup (lihat Mazmur 119:105).

Robert Wong menemukan kekuatan luar biasa di dalam Firman Allah, dan Anda juga bisa. Mengapa tidak menyisihkan 30 menit hari ini menikmati Firman Allah yang mengubahkan hidup itu?

Renungan Pagi 06 Maret 2011

EMPAT HAL YANG TIDAK DIMILIKI ORANG KRISTEN

Ia yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin la tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?" (Roma 8:32).

Beberapa tahun yang lalu seorang pekerja pabrik biasa menabung cukup uang untuk mengikuti pelayaran mewah. Membeli tiket menghabiskan semua uang tabungannya. Dengan gelisah dia menanti-nantikan tanggal keberangkatan. Karena telah menggunakan semua uangnya untuk tiket, dia sadar kalau dia tidak mampu membeli makanan di ruang makan kapal itu. la membeli beberapa keju dan roti kering sebelum berangkat. Hari-hari pertama pelayaran, ia menikmati pemandangan lautan yang luar biasa, mengagumi matahari sore yang indah, dan bersantai di tepi kolam renang kapal itu. Namun ia bosan dengan keju dan roti kering itu. Aroma yang terhirup dari ruang makan kapal mewah itu, ditambah dengan komentar penumpang lain mengenai makanan yang lezat, menimbulkan hasratnya. la tidak bisa tahan lagi. Dengan hati-hati dia bertanya pada kepala pelayan, "Tuan, berapa harga makanan itu?" "Bolehkah saya melihat tiket Anda?" pelayan itu bertanya. Setelah memeriksa tiketnya, pelayan itu menjawab dengan terkejut, "Apakah tidak ada yang memberitahu Anda bahwa ma­kanan itu satu paket dengan tiket? Itu bagian dari harga tiket!"

Pria malang itu hidup di bawah hak istimewanya. Seperti dia, banyak orang Kristen menjalani hidup di bawah hak istimewanya. Rasul Paulus menjelaskan hak istimewa orang Kristen ini dalam pengertian empat hal yang tidak dimiliki orang Kristen.

Didalam Kristus tidak ada pehukuman. Roma 8:1 menyatakan: "Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus." Di dalam Yesus semua penghukuman lenyap. Kita dibebaskan, diampuni, dilepaskan dari kesalahan dosa yang menghancurkan. Karena Kristus telah menanggung dosa kita di salib, kita tidak perlu menanggungnya dalam kata hati yang menghukum. Dia dihukum agar kita tidak perlu menghukum diri kita sendiri.

Di dalam Kristus tidak ada perbudakan. Roma 8:15 menyatakan: "Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi." Sebagai orang Kristen kita mungkin gagal, namun kita tidak lagi dalam perbudakan terhadap dosa. Kita memiliki satu tuan yang baru. Dosa tidak lagi mengendalikan kehidupan kita. Kristus telah melepaskan tali perbudakan itu.

Di dalam Kristus tidak ada kekalahan akhir. Roma 8:28 menyatakan: "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia," Sebagai orang Kristen kita tidak berada di tangan orang jahat. Allah melakukan segala sesuatu untuk kebaikan.

Didalam Kristus tidak ada perpisahan. Roma 8:35 bertanya: "Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus?" Kasih Kristus menembus masa-masa kita yang paling gelap dan paling sulit. Di dalam Kristus rasa bersalah lenyap dan perbudakan dihapuskan. Di dalam Kristus segala sesuatu dilakukan untuk kebaikan, dan tidak ada yang bisa memisahkan kita dari kasih-Nya.


Renungan Pagi 06 Maret 2011

SANG AHLI STRATEGI

"Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena la berdiri di sebelah kananku, aku tidak :goyah " (Mazmur 16:8).

Saudara Andrew, begitu mereka memanggilnya. Pekerjaan Andrew adalah menyelundupkan Alkitab melalui apa yang dulu dikenal sebagai tirai besi Eropa. Suatu hari di tahun 1961 Saudara Andrew memuat Alkitab dalam mobi! Volkswagen tuanya dan menuju timur Holland bersama temannya, Hans. Sambil menempuh perjalanan panjang dan melelahkan, mereka berdoa agar Alkitab tersembunyi yang mereka bawa bisa sampai dengan aman ke tangan orang-orang percaya di Rusia.

Ketika melewati Polandia, jantung mereka berdebar, Bisakah mereka membawa muatan rahasia mereka melewati anjing-anjing penjaga dan senapan para penjaga perbatasan Soviet? Ya! Mereka berhasil! Dengan pujian haleluya dalam hati mereka, Andrew dan Hans bergegas menuju Moscow. Tiba di tempat tujuan, mereka mencari Gereja Baptis dan muncul di pertemuan doa Kamis malam.

Sekarang mereka harus benar-benar berhati-hati. Kepada siapakah mereka bisa mempercayakan barang selundupan mereka itu dengan aman? Mereka menduga bahwa KGB memiliki seorang informan di antara para hadirin. Kadang-kadang, bahkan para pendetanya mendapat tekanan untuk melaporkan para penyelundup Alki­tab. Diam-diam mereka berdoa meminta tuntunan. Setelah acara perbaktian Saudara Andrew dan Hans tetap tinggal di lobi, meneliti wajah-wajah 1.200 orang hadirin yang sedang menuju pintu keluar. Tiba-tiba mereka melihat dia, seorang pria kurus botak berusia 40-an tahun.

"Itu orangnya!" Hans berbisik. Saudara Andrew mengangguk. Dengan jantung berdebar, mereka mendekati orang asing itu dan dengan hati-hati memperkenalkan diri. Dan mereka mendapat kejutan besar! Pria itu telah datang jauh dari Siberia de­ngan harapan menemukan sebuah Alkitab untuk gerejanya. Sebenarnya, ia telah di-beri petunjuk dalam sebuah mimpi untuk mengadakan perjalanan panjang ke Mos­cow.

Pada awalnya ia ragu, karena Alkitab itu jarang ada. Namun mimpi itu menguatkan. Tanpa penundaan ia menurut. Setelah mendengar kisah menakjubkan itu, Hans berkata, "Anda diberitahu untuk datang ke arah barat sejauh 2.000 mil untuk mendapatkan sebuah Alkitab, dan kami disuruh pergi 2.000 mil ke arah timur, membawa Alkitab. Dan di sinilah kita, di Moscow malam ini, mengenali satu sama lain begitu kita bertemu." Saudara orang Siberia ini kegirangan-bahkan terlalu gembira. Mereka harus menenangkannya dengan cepat kalau tidak ia akan membongkar rahasia kemenangan mereka. Bisakah Anda bayangkan sukacita dalam hatinya ketika pulang ke rumah pada pagi berikutnya dengan selusin Alkitab yang berharga?

Allah adalah Sang ahli strategi. la menuntun para pencari kebenaran kepada para saksi kebenaran-Nya. Ketika kita datang kepada Dia dengan hati yang tulus, kita juga bisa mengetahui dengan pasti bahwa Dia akan menuntun kita. Dengan hati yang setia kita bisa menempatkan kehidupan kita di dalam tangan Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar