RENUNGAN

AIR HIDUP

Adakah kehidupan di planet mars? Pertanyaan ini pernah menarik perhatian seluruh bangsa di muka bumi ini. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Amerika Serikat telah berusaha melacak kehidupan di sana. Satu program yang menghabiskan biaya yang tidak tanggung-tanggung dalam milyaran dollar. Melalui program Badan luar angkasa NASA pada tahun 1991 telah mengirimkan pesawat ruang angkasa Marinir 9 untuk menyelidiki apakah di planet Mars itu ada kehidupan. Namun hasil fotografis maupun sampel tanah yang di bawa oleh pesawat, di planet Mars tidak ada kehidupan karena satu-satunya zat yang sangat vital untuk kehidupan yaitu H20 atau air, tidak ada.

Air berhubungan erat dengan kehidupan. Tidak ada kegiatan hidup yang mungkin terjadi tanpa air. Sebab itu satu lingkungan tanpa air berarti tidak ada kehidupan.

Berbicara mengenai air, kita harus kagum pada Sang Pencipta, Allah yang maha kuasa. Air yang kita minum, pertama dari lautan kemudian menjadi awan, di mana air itu di murnikan. Angin meniup awan-awan itu melintasi daratan untuk menyimpan beban pemberi kehidupan melalui hujan atau awan di pegunungan kemudian mengalir ke sungai-sungai meresap ke dalam tanah untuk kita gunakan.

Apabila kita sudah menggunakannya, air itu di bawa kembali ke sungai-sungai dan kembali kelautan untuk di putar kembali.
Sungguh Tuhan kita mempunyai imajinasi yang luar biasa.

Banyak sekali manfaat air.

Ø Air dari Allah bukan hanya memberi panen yang melimpah tapi juga member kesempatan besar untuk rekreasi. Mulai dari bermain di salju dan ski air, juga berenang dan melihat anak-anak bermain genangan air. Melihat ikan di akuarium laut, dan burung-burung mandi di tempat mandinya. Minum sari buah dan makan semangka. Air memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Di tambah lagi tidak ada perasaan yang menakjubkan daripada mandi air dingin setelah bekerja keras, berkeringat dan kepanasan atau bersantai berendam di air hangat pada petang hari yang dingin. Bukan itu saja, air pun sangat di perlukan untuk tubuh kita. Tidak ada satu sel pun di dalam tubuh kita yang dapat hidup tanpa air. Bahkan kita tak dapat mengedipkan mata tanpa air.

Ø Air pun menolong mencerna makanan dan membuang sisa-sisa makanan serta racun-racun dari tubuh kita terutama apabila kita sedang sakit.

Ø Airpun menolong membentuk darah yang baik kemudian mengalirkan ke seluruh bagian tubuh termasuk otak. Sebegitu jauh kita memakai fungsi air dari segi kehidupan jasmani, alkitab juga menggunakan air dalam ilustrasi untuk perkembangan kehidupan rohani manusia.

Alkitab menegaskan dalam Yeremia 2:13 bahwa Yesus adalah sumber air hidup, yang menjanjikan kepuasan bagi mereka yang haus akan kebenaran ( Matius 5:6).

Dia berkata : Barangsiapa meminum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Seterusnya Yesus menambahkan " Air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal. (Yohanes 4 :13-14)

Kehidupan kerohanian yang dekat dengan sungai kehidupan itu digambarkan secara jelas dalam Mazmur 1:3.

la seperti pohon yang di tanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya. Apa saja yang dibuatnya selalu berhasil.

Sebaliknya kehidupan kerohanian yang kering diterangkan dalam Yohanes 15:6 "Barangsiapa tidak tinggal dalam Aku, ia di buang ke luar seperti ranting menjadi kering kemudian dikumpulkan orang dan di campakkan ke dalam api lalu di bakarnya. Ranting yang terlepas dari batang tentu akan kering karena suplai airnya tergantung pada batang yang berhubungan langsung dengan akar alat utama pemasukan air pada tumbuhan.

Demikian juga kehidupan seorang yang mengaku Kristen tetapi tidak pernah berhubungan dengan Tuhan sumber air hidup, akan mempunyai kerohanian yang kering. Hanya mencela, mencari kesalahan orang, menghakimi, maka Tuhan pun akan mencampakkan ke dapur api.

Semoga renungan ini menguatkan kita untuk senantiasa berhubungan dengan Tuhan sumber air hidup.

Kiranya berkat Tuhan menjadi bagian kita semua. Amin

Thomas Yonathan