SELAMAT DATANG! DI MESIAS , BULETIN GMAHK MERBABU

SELAMAT DATANG SAUDARA-SAUDARA YANG KEKASIH DI DALAM TUHAN! BLOG INI ADALAH BLOG GEREJA MASEHI ADVENT HARI KETUJUH JEMAAT MERBABU
BLOG INI ADALAH REPRESENTASI DARI BULETIN GMAHK MERBABU YANG BERISI INFORMASI KESEHATAN, RENUNGAN, KESAKSIAN, INFORMASI UMUM, BERITA GEREJA DAN PEKABARAN TUHAN KEPADA ANDA SEMUA PARA PEMBACA!
SELAMAT MEMBACA DAN BAGIKAN KEMBALI KEPADA SAUDARA-SAUDARA YANG LAIN!
SEMOGA BLOG INI SEMAKIN MEMBANTU PEKERJAAN TUHAN MELALUI KITA HAMBA-HAMBANYA DI DUNIA INI. SAMBIL KITA MENANTIKAN KEDATANGANNYA YANG KEDUA KALI. HALELUYA. AMIN! TUHAN BESERTA KITA!

Senin, 28 Februari 2011

PELAJARAN SEKOLAH SABAT ONLINE - SABAT 10 (26 FEBRUARI-4 MARET 2011)

Pelajaran 10

*26 Feb.-4 Mar. 2011

KECEMBURUAN

sabat petang

UNTUK PELAJARAN PEKAN INI BACALAH: Yesaya 14:12-14; Yakobus 3:16, 17; Keluaran 20:17; Kejadian 37; 1 Samuel 18; Matius 12:14.

AYAT HAFALAN: "Kemarahan itu kejam dan murka itu memalu-kan, tetapi siapa yang,dapat bertahan terhadap cemburu?" (Amsal 27:4,NIV).

Salah satu dari emosi yang sangat merusak adalah cemburu. Ini adalah tipe dosa tertua yang tercatat (Yes. 14:14), dan hal ini bukan saja dapat merusak hubungan antar sesama (2 Kor. 12:20), tetapi juga merusak kesehatan fisik (Ams. 14:30). Cemburu cenderung bersifat pribadi; targetnya adalah seseorang yang dianggap sebagai saingan atau ancaman. Hasilnya, cemburu sering menyebabkan kekerasan, baik secara psikologis (memaki, memfitnah, mengritik) maupun secara fisik. Siapakah yang tidak pernah merasakan kepedihan dan kesengsaraan yang dihasilkan oleh sifat ini?

Pelajaran pekan ini memberikan kepada kita contoh dari orang-orang yang mengizinkan kecemburuan mempengaruhi-karakter mereka: seperti Setan, saudara-saudara Yusuf, Raja Saul, dan imam-imam kepala pada zaman Perjanjian Baru. Akibatnya selalu merusak. Yang menarik juga adalah, bahwa semua orang yang cemburuan ini sangat menikmati posisi yang tinggi dan kesempatan yang mereka miliki. Namun, semuanya terjebak untuk membenci orang lain karena apa yang mereka alami dan miliki.

Tuhan telah mengamarkan kepada kita untuk menjauhi cara-cara seperti itu dan mendorong anak-anak-Nya untuk mengasihi sesama mereka dan bersuka-cita bersama dengan mereka atas karunia-karunia, pencapaian-pencapaian dan harta milik mereka seakan-akan itu juga adalah kepunyaan mereka.

*Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 5 Maret



minggu 27 Februari

AKAR KEJAHATAN

Apakah penyebab Setan diusirdari surga? Yes. 14:12-14. Apakah yang dikatakan tentang kebebasan sehingga di lingkungan surga yang sempur-na pun, karakter yang mengerikan ini bisa muncul?

Lusifer, ciptaan yang paling mengagumkan dari tangan Allah, telah diberikan tempat yang tertinggi di surga selain Keallahan. Kemuliaannya, kecantikannya dan kepintarannya begitu sempurna, namun demikian dosa bertumbuh dalam dirinya (Yeh. 28:12-15). Kebahagiaan dan kedamaian yang sempurna dari seluruh ciptaan sangat terganggu dengan tindakan meninggikan diri dan kecemburuan yang ditujukan kepada Kristus.

"Aku hendak menyamai Yang Mahatinggi" (Yes. 14:14, NIV) adalah pikiran yang memicu pertikaian, pemberontakan, dan penderitaan bagi semua penghuni surga dan kemudian kepada seluruh keluarga umat manusia. "Setan cemburu kepada Yesus. Dia ingin dilibatkan dalam perencanaan penciptaan manusia, dan karena tidak dilibatkan, hatinya dipenuhi oleh in hati, kecemburuan dan bahkan kebencian. Dia menginginkan kedudukan dan kemuliaan yang tertinggi di surga di samping Allah."—Ellen G. White, Early Writings, him. 145.

Sebaliknya, lihatlah Yesus. Munculnya dosa melalui kecemburuan dan kepentingan diri ditolak keras oleh-Nya melalui kerendahan hati-Nya sampai pada derajat yang paling rendah dari kemanusiaan dan bahkan dibunuh, seperti seorang penjahat, agar setiap orang dapat diselamatkan dari akibat terburuk yang disebabkan oleh dosa (2 Tes. 1:9).

Bacalah Yakobus3:16,17. Hal-hal kontras apakah yang ditunjukkan di sini? Apakah yang seharusnya diceritakan pada kita betapa menghancur-kan dan merusaknya akibat yang ditimbulkan oleh kecemburuan?

Begitulah sifat alamiah kita yang berdosa, setiap perbuatan buruk pertama yang dilakukan akan memudahkan perbuatan buruk selanjutnya. Pada saat langkah yang salah diprakarsai oleh kecemburuan, nampaknya hasilnya akan mengakibatkan makanan yang empuk bagi dosa, sebagaimana Yakobus menggambarkannya: "kekacauan dan segala macam perbuatan jahat" (ay. 16). Kabar baiknya adalah, bahwa ada ruang untuk sebuah pilihan yang lain, yaitu "murni, selan­jutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik" (ay. 17). Pilihan ini adalah kasih.

Lusifer tidak melihat apa yang dia miliki; sebaliknya, melihat apa yang Kristus miliki. Seberapa seringkah kita melakukan hal yang sama? Berapa banyakkah pengaruh kecemburuan dan iri hati yang Anda izinkan berla-buh dalam diri Anda ditujukan pada mereka yang memiliki lebih dari yang Anda miliki? Bagaimanakah Anda mengatasi sifat yang berbahaya ini?

senin 28 Februari

SAUDARA-SAUDARA YUSUF

Seringkali kecemburuan dan iri hati muncul di antara sahabat-sahabat terdekat, yang akan berpotensi merusak hubungan. Dan benar, serangan terbesar (baik secara fisik maupun psikologis) akhir-akhir ini justru ditemukan dalam lingkungan keluarga, dan kecemburuan serta persaingan di antara anggota keluarga sering menjadi akar permasalahan.

Bacalah Kejadian 37. Apakah latar belakang kisah tersebut? Apakah yang menuntun pada tindakan kriminal? Di manakah Anda bisa lihat peranan kecemburuan dalam kasus ini?

Sulit untuk dipercaya bahwa saudara-saudaranya dapat melakukan kejahatan keji seperti itu. Apakah mereka tidak pikirkan bahwa tindakan mereka akan juga berpengaruh terhadap ayah mereka? Kecemburuan mereka menjadi begitu kuat sehingga tidak hanya mempengaruhi akal budi tetapi juga perilaku dan moralitas mereka. Begitu berkuasanya pelajaran ini bagi kita semua tentang potensi yang sangat berbahaya dari emosi ini. Tidak heran ada perintah dalam sepuluh hukum yang ditujukan sebagai amaran untuk itu (Kel. 20:17).

Selain penderitaan yang disebabkan oleh tindakan yang mereka lakukan yang berpengaruh terhadap mereka dan ayah mereka, mereka juga takut akan apa yang dilakukan oleh Yusuf terhadap mereka setelah kematian ayah mereka, Yakub (Kej. 50:15). Tetapi sikap Yusuf justru lebih mulia, karena dia berkata: "Janganlah kamu takut. Aku inikah pengganti Allah?" (ay. 19, NIV). Yusuf mengerti bahwa tugasnya adalah untuk memberikan pengampunan bagi saudara-saudaranya dan percaya pada kemurahan dan keadilan Allah.

Kehidupan Yusuf disandingkan dengan kehidupan Yesus Kristus. Kecem­buruan menggerakkan saudara-saudara Yusuf untuk menjualnya sebagai budak; imam-imam dan pemimpin-pemimpin cemburu pada Yesus, dan kecemburuan itu mempengaruhi keseluruhan tindakan mereka terhadap-Nya. Yusuf dijual kepada penyembah berhala; Yesus dijual kepada musuh-musuh-Nya. Yusuf difitnah dan dimasukkan ke dalam penjara oleh karena kebaikannya; Yesus difitnah dan ditolak juga oleh karena kebenaran yang dimiliki-Nya. Yusuf menunjukkan tindakan yang mulia sebagai balasan bagi tindakan saudara-saudaranya; Yesus, juga mengampuni musuh-musuh-Nya. Tindakan yang jahat terhadap Yusuf menuntunnya kepada sesuatu yang baik; hal yang sama terjadi dengan Yesus, keja­hatan yang dilakukan terhadap-Nya pun menghasilkan yang baik pula.

Jenis penderitaan dan kesusahan apakah yang disebabkan kecembu­ruan dan iri hati—baik yang disebabkan oleh kesalahan sendiri maupun orang lain—terhadap hidup Anda? Pelajaran apakah yang Anda peroleh dari pengalaman itu? Seberapa seringkah Anda merasa cemburu terha­dap hal-hal yang terjadi sepanjang hari yang kelihatannya sepele dan tidak berarti apa-apa? Pelajaran apakah yang Anda peroleh. dari sana?

selasa 1 Maret

KECEMBURUAN SAUL TERHADAP DAUD: BAGIAN 1

Kisah klasik yang diakibatkan oleh kecemburuan dapat kita lihat dalam kisah Saul dan Daud. Saul adalah seorang raja, pemimpin bangsa. Dia memiliki segalanya, namun mulailah kecemburuan rnenguasainya dan kelihatan mengubah segala sesuatu dalam dirinya. Atau mungkinkah kecemburuan hanya mengeluarkan sesuatu yang sudah ada dalam diri Saul?

Apakah sikap awal Saul terhadap Daud? ISam. 18:1-5.

Tindakan Saul menunjukkan bahwa dia memiliki sikap yang positif terhadap Daud, di mana ia rnenempatkan Daud pada posisi tertinggi dalam pasukannya. Begitu pula melihat bagaimana sikap anaknya sendiri terhadap Daud, sangat jelas terlihat di sini bahwa Daud sangat dihormati.

Apakah yang mengubah sikap Saul? I Sam. 18:6-9. Mengapa sikap Saul boleh dikatakan sebagai respons normal dari seorang manusia?

Kisah selanjutnya dalam 1 Samuel 18 menunjukkan betapa merusaknya kecemburuan Saul terhadap Daud. Hal itu menuntunnya kepada segala usaha yang licik dan penuh tipu muslihat, namun tidak ada dari usahanya yang berhasil. Sebaliknya, semua hal yang ditakuti dalam diri Daud justru makin lama semakin terlihat nyata.

Kecemburuan menyebabkan serangkaian perasaan negatif: rendah diri, kebencian, kecurigaan, ketakutan, rasa bersalah dan kemarahan. Saul takut terha­dap Daud, seperti disinggung di beberapa ayat beberapa kali. Dia kemungkinan saja takut akan kehilangan posisi kerajaannya dan takut Daud menjadi pahlawan di Israel. Tetapi alasan utama ketakutannya adalah "karena Tuhan menyertai Daud dan telah meninggalkan Saul" (I Sam. 18:12, NIV).

Ditinggalkan oleh Allah merupakan alasan yang cukup untuk merasa takut. Tetapi ketakutan Saul justru bertambah saat menyadari bahwa "Tuhan menyer­tai Daud" (ay. 12, NIV). Saul tidak sanggup rnenempatkan diri dalam situasi se­perti pola pikir logis Gamaliel: "Jika ini bersumber dari manusia, maka itu akan gagal. Tetapi jika ini bersumber dari Allah, Anda tidak akan sanggup menghentikannya" (Kisah 5:38, 39, NIV). Ketika Tuhan memberkati orang, tidak ada alasan untuk menumbuhkan kecemburuan atau mencari cara untuk menghancurkannya. Allah akan tetap memberkati mereka.

Betapapun salah sikap yang ditunjukkan oleh Saul, mengapa begitu mudah untuk memahaminya? Apakah sikap yang Anda tunjukkan sege-ra setelah mengetahui bahwa seseorang merupakan ancaman bagi posisi Anda? Apakah Anda menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan, atau Anda mulai merencanakan strategi untuk melawan balik?


rabu 2 Maret

KECEMBURUAN SAUL TERHADAP DAUD: BAGIAN II

Bacalah 1 Samuel 19. Cara apakah yang sedang ditempuh oleh Saul? Pelajaran apakah yang dapat kita ambil dari sini?

Pada awalnya, Saul bekerja secara sembunyi-sembunyi dan diam-diam agar tidak terlihat sebagai ancaman bagi Daud. Ketika tidak berhasil, secara terbuka ia melakukan perencanaan pembunuhan bagi Daud. Sepertinya ia tidak menyadari tindakannya sejak awal, ia tidak pernah bermimpi akan melangkah terlalu jauh. Bagaimanapun juga, sekali pintu dibukakan bagi dosa, tidak ada dari antara kita yang dapat menyadari seberapa jauh dosa telah menjerumuskan kita.

Membunuh Daud menjadi satu obsesi baginya. Perasaan negatif Saul muncul saat wanita-wanita menari dan menyanyi untuk memuji Daud, dan akhirnya tiba pada percobaan pembunuhan atas hidupnya. Di pasal 18 dan 19 saja kita bisa temukan 8 usaha percobaan pembunuhan, baik yang diperintahkan oleh Saul maupun yang dia lakukan sendiri untuk membunuh Daud.

Kisah selanjutnya begitu menyedihkan, manakala segala sesuatunya menjadi buruk bagi hidup Saul. Saat kebencian dan kecemburuannya memuncak, kecurigaannya kepada Daud makin tidak masuk akal, ia terus berpikir untuk mem­bunuh Daud, dan menjadi takut terhadap orang-orang Filistin di sekitarnya. Ia membunuh 85 imam Tuhan dan banyak lagi laki-laki dan perempuan, anak-anak, serta bayi dan hewan ternak di Kota Nob dengan alasan bahwa mereka telah memihak kepada Daud (1 Sam. 22:17-19). Lihat ke mana Saul telah terseret!

Merasa ngeri karena serbuan orang Filistin, ia bertanya kepada Tuhan apa yang harus dilakukan. Tetapi Saul telah melangkah terlalu jauh dari Allah, ka­rena terlalu sering mengabaikan nasihat Ilahi, ia tidak mendapatkan jawaban atas doanya. Akhirnya ia memilih untuk berkonsultasi dengan roh jahat melalui seorang ahli nujum, suatu praktik yang dia sendiri telah larang dengan keras. la bahkan sujud menyembah dengan wajah sampai ke tanah di hadapan roh jahat tersebut, yang saat itu menyerupai Samuel yang telah meninggal (1 Sam. 28:14). Inilah akhir hidupnya, karena esoknya ia dan putra-putranya kehilangan nyawa dalam pertempuran melawan Filistin (1 Sam. 31), seperti yang telah diamarkan oleh roh jahat tersebut, yang sesungguhnya adalah manifestasi Iblis.

Saul, dengan membiarkan kecemburuan mengakar dalam dirinya, mengikuti langkah menuju kemurtadan dan kebinasaan total. Lebih buruk lagi, dosanya membawa penderitaan bukan bagi dirinya saja tetapi seluruh keluarganya. Dosa itu cukup buruk kalau sudah melukai kita secara pribadi. Meskipun akibatnya yang merusak dan menyakitkan jarang bisa dilokalisasi. Dalam banyak kasus, segala kesalahan yang kita perbuat mengakibatkan dampak yang negatif pula.

Lihatlah semua kasus yang kita jumpai sejauh ini. Dalam setiap contoh, ke­cemburuan dan akibatnya memiliki konsekuensi di luar dugaan, kebanyakan ti­dak dapat diantisipasi oleh orang yang pertama mengekspresikan perasaan ini. Begitu pentingnya hal ini sehingga kita seharusnya meminta pertolongan anugerah Tuhan untuk mati bagi diri sendiri saat perasaan ini muncul di hati kita.


kamis 3 Maret

KECEMBURUAN TERHADAP YESUS

"la memang mengetahui, bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki" (Mat. 27:18, NKJV).

Bacalah dengan cepat 11 Pasal pertama di buku Matius, khususnya perhatikan apa yang telah dilakukan oleh Yesus. Kemudian bacalah Matius 12:14. Apakah yang telah dilakukan oleh Yesus yang menyebabkan para pemimpin bersikap sedemikian rupa? Apakah yang dinyatakan tindakan mereka itu tentang isi hati mereka? Saat Anda memikirkan jawaban Anda, pikirkanlah bagaimanakah Anda sendiri bersikap jika berada pada kondisi yang sama seperti para pemimpin tersebut?

Imam-imam dan pemimpin Yahudi sangat tahu jelas tentang penurutan hukum. Namun analisis mereka tentang kehidupan keagamaan terlalu sempit se­hingga mereka kehilangan pandangan tentang agama yang sesungguhnya. Yesus membawa pandangan yang segar tentang kesalehan, dan bangsa Israel (termasuk para pemimpin agama mereka) mendengar kabar baik tentang keselamatan. Gantinya bersyukur pada Yesus karena telah mengamarkan mereka akan kehancuran dan kebinasaan diri, mereka malah berusaha untuk membunuh-Nya.

Betapa sering orang rnernbiarkan diri mereka dibutakan oleh kecemburuan padahal seharusnya mereka sadar akan hal itu. Setelah semua yang dilakukan Yesus, mukjizat-mukjizat, penyembuhan, dan pengusiran Setan, sulit membayangkan seseorang meragukan-Nya sebagai sosok yang bukan dari Allah. Bukti yang ditunjukkan-Nya harusnya sudah sangat meyakinkan (Lihat Mat. 11:4, 5).

Kemungkinan mereka lebih prihatin terhadap kebutuhan mereka sendiri, banyak orang lebih terbuka kepada Yesus dibanding kebanyakan dari pemimpin-pemimpin agama yang ketakutan jangan-jangan Yesus mengubah situasi dan kondisi saat itu sehingga membahayakan posisi rnereka. Ajaran Yesus dalam berbagai macam cara begitu berbeda dengan mereka, dan pekabaran-Nya pun lebih menggugah sehingga mereka memiliki alasan yang baik untuk takut terhadap pengaruh-Nya. Sayang sekali, mereka lebih menjaga kekuasaan dan pengaruh diri sendiri daripada mendapatkan pengetahuan dan mengikuti kebenaran.

Kenyataan bahwa kecemburuanlah yang memotivasi mereka bukan lah suatu rahasia. Menurut Matius 27:18, bahkan Pilatus, pemimpin Romawi mengetahui motif mereka, hal itu terlihat begitu jelas. Sedihnya, pemimpin-pemimpin ini te­lah begitu dibutakan oleh kecemburuan mereka sehingga mereka berpikir sedang mempertahankan iman mereka dari seorang penipu yang berusaha menyesatkan banyak orang. Seandainya dengan rendah hati dan penuh iman mereka berserah kepada Tuhan gantinya membiarkan kecemburuan menguasai pemikiran mereka, tentunya mereka akan terhindar dari akibat tragis yang akan membawa mereka kepada kebinasaan kekal. Tentunya kita patut mengerti dengan jelas konteks ini, apa pun itu, untuk belajar dari kesalahan-kesalahan mereka.

jumat 4 Maret

PENDALAMAN:

"Setan tadinya adalah seorang malaikat yang dihormati di surga, setelah Kristus. Wajahnya, seperti kebanyakan malaikat surga lainnya, halus dan menggambarkan kebahagiaan. Dahinya lebar dan tinggi, menunjukkan inteligensia yang luar biasa. Bentuknya sempurna; tegas dan mulia. Tetapi ketika Allah berkata kepada Anak-Nya, 'Marilah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita,' Setan cemburu terhadap Yesus. Dia ingin dimintai saran tentang penciptaan manusia, dan karena tidak dilibatkan, dia dipenuhi dengan iri hati, kecemburuan dan kebencian. Dia sangat menginginkan untuk menerima tempat yang tinggi di surga sejajar dengan Allah."—E. G. White, Early Writings, hlm. 145.

"Salah satu cacat tabiat terbesar yang dimiliki oleh Saul adalah kecintaannya terhadap pemujaan diri. Sifat ini telah mempengaruhi seluruh tindakan dan pikirannya; semuanya ditandai dengan keinginannya akan pujian dan penghor-matan diri.... Adalah ambisi Saul untuk menjadi yang pertama dalam penilaian manusia; dan saat lagu pujian dikumandangkan, pikirannya diyakinkan bahwa Daud akan memenangkan hati banyak orang dan menggantikan posisinya sebagai raja. Saul membuka hatinya kepada roh kecemburuan sehingga jiwanya diracuni."—Ellen G. White, Patriarchs and Prophets, hlm. 650.

PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:

  1. Berapa banyakkah hal yang Anda miliki untuk disyukuri? Mengapa penting sekali untuk tetap mensyukuri hal-hal tersebut, daripada memikirkan masalah-masalah Anda?
  2. Dapatkah cemburu dikatakan baik,dan pernah digunakan sebagai mo­tif untuk meningkatkan diri? Pertahankan jawaban Anda.
  3. Pikirkanlah beberapa tokoh Alkitab yang menunjukkan kecemburuan pada pelajaran pekan ini: malaikat tertinggi di surga, raja Israel, dan para pemimpin agama Israel. Kesemuanya memiliki posisi yang tinggi; memiliki segalanya. Namun, mereka masih mengizinkan kecemburuan menguasai mereka dan menghasilkan malapetaka. Apakah yang diung-kapkan pada kita di sini tentang rnengapa kecemburuan sebenarnya merupakan masalah internal, masalah yang bersumber dari dalam hati, yang sebenarnya berlawanan dengan sesuatu yang muncul hanya dari kondisi luar? Mengapa seseorang yang memiliki banyak yang ditawarkan oleh dunia masih juga terpengaruh oleh sengatan kecemburuan?
  4. Ellen White menulis dalam kutipan di atas bahwa "cacat terbesar" da­lam tabiat Saul adalah kecintaannya pada pemujaan diri. Hanya dengan cacat yang 'kecil,' lihatlah apa yang terjadi. Apakah yang diungkap-kan di sini tentang bahayanya jika tidak berusaha mengalahkan tabi­at kita yang cacat sebelum hal itu justru menguasai kita? Janji Alkitab manakah yang Anda dapat tuntut untuk memberikan Anda harapan dan semangat bahwa kemenangan bisa diperoleh untuk mengalahkan tabiat yang cacat tersebut?

RENUNGAN FIRMAN TUHAN MELALUI ROH NUBUAT

RENUNGAN ROH NUBUAT

MENDIDIK DAN MEMBIMBING ANAK

PASAL 74

Setiap Rumah Tangga Adalah Sebuah Gereja

Orang Tua Harus Menjadi Wakil Allah. Setiap keluarga dalam hidup rumah tangga harus menjadi sebuah gereja, sebuah lambang yang indah dari gereja Allah di dalam sorga. Jikalau orang tua menyadari segala tanggung jawab mereka terhadap anak‑anak mereka, dalam keadaan apapun mereka mencaci‑maki dan memarahi anak‑anak mereka. Yang seperti ini bukanlah jenis pendidikan yang harus diperoleh seorang anak. Banyak anak‑anak telah belajar untuk mencari salah, bersungut, mengecam, pemarah, oleh karena mereka dibiarkan menjadi pemarah di dalam rumah tangga. Orang tua harus mencamkan bahwa mereka berada di tempat Allah terhadap anak‑anak mereka, untuk memperkembangkan setiap prinsip yang benar dan menghilangkan setiap pemikiran yang salah.1

Jikalau mutu akhlak anak‑anak diabaikan oleh orang tua dan guru, pasti mereka akan menjadi rusak.2

Agama Alkitab adalah Satu‑satunya Pelindung.

Pada umumnya, anak‑anak muda memiliki sedikit saja kekuatan. Hal ini adalah akibat diabaikannya pendidikan pada masa kecil. Suatu pengetahuan tentang tabiat Allah dan kewajiban kita kepada‑Nya jangan dianggap sebagai suatu perkara yang kecil akibatnya. Agama Alkitab adalah satu‑satunya pelindung bagi orang muda.3

Berbahagialah orang tua yang hidupnya merupakan satu pantulan yang benar dari keilahian, sehingga segala janji dan perintah Allah akan membangkitkan rasa syukur dan sikap hormat di dalam diri seorang anak; orangtua yang kelemahlembutannya, keadilannya dan kesabarannya menjelaskan kepada anak itu tentang kasih, keadilan dan kesabaran Allah; dan yang oleh mengajar seorang anak untuk mengasihi, untuk berharap mentaati mereka, sedang mengajar dia untuk mengasihi, berharap dan menurut kepada Bapanya yang di sorga. Orang tua yang membagikan kepada seorang anak sebuah pemberian seperti itu telah memberi kepadanya satu harta yang lebih berharga daripada kekayaan sepanjang zaman‑satu harta yang sama abadinya dengan masa kekekalan.4

Pengakuan Tidak Bernilai Apa‑apa Tanpa Agama Rumah Tangga.

Perbuatan hidup sehari‑hari menceritakan tentang ukuran dan pola pembawaan dan tabiat kita. Dimana terdapat satu kekurangan dalam agama rumah tangga, satu pengakuan iman tidak bernilai apa‑apa. Oleh karena itu jangan ada sepatah katapun yang tidak baik jatuh dari bibir mereka yang tergabung kepada lingkungan rumah tangga. Jadikan suasana semerbak oleh sikap mementingkan diri orang lain. Hanyalah mereka yang dalam masa percobaan telah membentuk satu tabiat yang mengeluarkan satu pengaruh sorga yang akan masuk ke dalam sorga. Orang saleh di sorga harus lebih dulu menjadi seorang yang saleh di dunia ini.5

Apa yang akan menjadikan tabiat itu indah di dalam rumah tangga adalah apa yang akan menjadikannya indah di dalam rumah yang di sorga. Taraf kekristenanmu diukur oleh tabiat kehidupan rumah tanggamu. Anugerah Kristus menyanggupkan pemiliknya untuk menjadikan rumah tangga sebagai satu tempat yang berbahagia, penuh dengan damai dan sejahtera. Kecuali engkau memiliki Roh Kristus, engkau bukanlah milik‑Nya dan tidak pernah akan melihat umat tebusan di dalam kerajaan‑Nya, yang akan menjadi satu dengan Dia di dalam sorga yang mulia itu. Allah menghendaki agar engkau menyerahkan segenap dirimu kepada Dia dan menyatakan tabiat‑Nya di dalam lingkungan rumah tangga.6

Pekerjaan penyucian dimulai di dalam rumah tangga.

Mereka yang menjadi orang Kristen di dalam rumah tangga akan menjadi orang Kristen di dalam gereja dan di dalam dunia ini. Ada banyak orang yang tidak bertumbuh di dalam anugerah oleh sebab mereka gagal dalam memperkembangkan agama rumah tangga.7

Orang Tua Sebagai Pendidik di dalam Gereja Rumah Tangga.

Saya berkata kepada para bapa dan ibu: Engkau dapat menjadi pendidik di dalam gereja rumah tanggamu; engkau dapat menjadi alat‑alat rohani dalam mengabarkan Injil. Biarlah para bapa dan ibu merasakan kebutuhan menjadi pekabar‑pekabar Injil dalam rumah tangga, kebutuhan untuk menjaga suasana rumah tangga bebas dari pengaruh kata‑kata yang kasar dan tidak baik, dan sekolah rumah tangga sebagai satu tempat dimana malaikat‑malaikat Allah dapat masuk dan memberkati dan memberikan sukses pada usaha yang diadakan.8

Anggaplah lembaga rumah tangga itu sebagai sebuah sekolah latihan, sebagai suatu persiapan untuk melaksanakan tugas‑tugas Keagamaan. Anak‑anakmu harus mengambil bagian dalam tugas gereja, dan setiap kuasa pikiran, setiap kesanggupan tubuh harus dijaga agar tetap kuat dan aktif dalam pelayanan bagi Kristus. Mereka harus diajar untuk mengasihi kebenaran oleh karena itu adalah kebenaran; mereka harus disucikan melalui kebenaran, agar mereka bisa berdiri di dalam ujian yang besar yang akan terjadi tidak lama lagi untuk menentukan kelayakan setiap orang untuk memasuki sekolah yang lebih tinggi dan menjadi seorang anggota keluarga raja, seorang anak Raja sorga.9

Mereka Harus Menunjukkan Hidup yang Tetap.

Segala sesuatu meninggalkan kesannya pada pikiran orang muda. Raut muka dipelajari, suara mempunyai pengaruhnya, dan pembawaan hidup ditiru dengan saksama oleh mereka. Para bapa dan ibu yang suka marah dan bersungut sedang memberikan kepada anak‑anak mereka pelajaran‑pelajaran yang pada suatu waktu dalam hidup mereka, mereka mau memberikan segenap dunia ini, andaikan dunia ini milik mereka, asal saja mereka bisa menghapuskan apa telah mereka pelajari itu. Anak‑anak harus melihat di dalam hidup orang tua mereka keserasian yang sesuai dengan iman mereka. Dengan menghidupkan satu kehidupan yang tetap dan menjalankan pengendalian diri, orang tua dapat membentuk tabiat anak‑anak mereka.10

Latih Anak‑anak Sebagai Pekerja Bagi Kristus.

Mereka yang dipersatukan oleh ikatan alam mempunyai tuntutan yang paling kuat satu terhadap yang lainnya. Para anggota keluarga harus menyatakan keramahtamahan dan kasih yang paling mesra. Kata‑kata yang diucapkan dan perbuatan yang dilakukan harus sesuai dengan prinsip‑prinsip Kristen. Di dalam cara ini rumah tangga bisa dijadikan sebagai sebuah sekolah, dimana para pekerja bagi Kristus bisa dididik.

Rumah tangga harus dianggap sebagai satu tempat yang suci.... Setiap hari dalam hidup kita, kita harus menyerahkan diri kita kepada Allah. Dengan demikian kita akan memperoleh pertolongan yang istimewa dan kemenangan setiap hari. Salib itu harus dipikul setiap hari. Setiap kata harus dijaga, oleh karena kita bertanggung jawab kepada Allah untuk menampilkan sedapat‑dapatnya dalam hidup kita tabiat Kristus itu.11

Satu Kesalahan yang Berbahaya yang Dilakukan oleh Banyak Orang.

Dapat kita mendidik anak‑anak lelaki dan anak‑anak perempuan kita bagi suatu kehidupan yang terhormat, suatu kehidupan yang dinamakan Kristen, tetapi kekurangan sifat pengorbanan diri seperti Dia, satu kehidupan yang oleh Dia yang merupakan kebenaran itu dinyatakan, "Aku tidak mengenal engkau?" Ribuan orang sedang melakukan hal ini. Mereka ingin untuk memperoleh bagi anak‑anak mereka segala keuntungan Injil sementara mereka menolak rohnya. Tetapi hal ini tidak mungkin bisa dilakukan. Mereka yang menolak kesempatan untuk bersekutu dengan Kristus di dalam pelayanan berarti menolak satu‑satunya latihan yang dapat memberikan suatu kesanggupan untuk ikut serta dengan Dia dalam kemuliaan‑Nya. Mereka menolak latihan yang di dalam hidup ini memberikan kekuatan dan keagungan tabiat. Banyak bapa dan ibu, yang enggan membawa anak‑anak mereka ke salib Kristus, menyadari setelah terlambat bahwa dengan cara demikian mereka telah menyerahkan anak‑anak itu kepada musuh Allah dan manusia. Mereka memeteraikan kebinasaan mereka, bukan hanya untuk masa yang akan datang tetapi juga untuk kehidupan yang sekarang ini. Penggodaan mengalahkan mereka. Mereka bertumbuh menjadi kutuk kepada dunia ini, satu kesedihan dan mempermalukan kepada mereka yang telah melahirkannya.l2

Kita tidak tahu dalam bidang apa anak‑anak kita akan dipanggil untuk melayani. Mereka mungkin menggunakan hidup mereka di dalam lingkungan rumah tangga; mereka mungkin akan terlibat dalam pekerjaan hidup yang biasa‑biasa saja atau pergi sebagai guru‑guru Injil ke negeri kafir tetapi semuanya itu sama‑sama dipanggil untuk menjadi pekabar Injil bagi Allah, para pelayan rahmat kepada dunia ini. Mereka harus memperoleh satu pendidikan yang akan menolong mereka untuk berdiri di sisi Kristus dalam pelayanan yang tidak mementingkan diri sendiri.13

Ajar Mereka untuk Berharap kepada Pertolongan llahi.

Jikalau engkau menghendaki agar anak‑anakmu memiliki kesanggupan yang diperkembangkan untuk berbuat kebajikan, ajar mereka untuk memiliki satu pegangan yang benar bagi dunia yang akan datang. Jikalau mereka diajar berharap kepada pertolongan ilahi di dalam segala kesulitan dan bahaya yang mereka hadapi, mereka tidak akan kekurangan kuasa untuk menahan marah dan mengekang penggodaan untuk berbuat yang salah. Hubungan dengan Sumber hikmat akan memberikan terang dan kuasa untuk membedakan yang benar dari yang salah. Mereka yang dikaruniai cara demikian akan menjadi kuat secara akhlak dan pikiran dan akan memiliki pandangan yang lebih jelas dan pertimbangan yang lebih baik sekalipun dalam hal‑hal yang sementara.14

Keselamatan Dijamin Melalui Iman dan Sikap Berharap.

Kita bisa memiliki keselamatan Allah di dalam keluarga kita; tetapi kita harus mempercayainya. Hidup bagi hal itu dan memiliki satu iman yang tetap dan bertahan dan berharap di dalam Allah.... Pengendalian yang diperintahkan oleh Firman Allah kepada kita adalah demi kebaikan kita sendiri. Hal itu akan menambahkan kebahagiaan keluarga kita, dan kebahagiaan orang ada di sekeliling kita. Itu akan menghaluskan cita rasa kita, menyucikan pertimbangan kita dan mendatangkan damai pada pikiran dan pada akhirnya memberikan hidup kekal.... Para malaikat yang melayani akan menaungi tempat tinggal kita, dan dengan kesukaan akan membawa berita ke sorga tentang kemajuan kita dalam kehidupan ilahi, dan malaikat pencatat itu akan membuat suatu catatan yang menggembirakan.15

Roh Kristus akan menjadi satu pengaruh yang tetap di dalam kehidupan rumah tangga kita. Jikalau pria dan wanita mau membuka hati mereka kepada pengaruh kebenaran dan kasih sorga, maka segala prinsip ini akan mengalir kembali di padang‑pasir, menyegarkan segala sesuatu dan menyebabkan kesegaran tampak dimana sekarang ini terdapat kekeringan dan tandus.

Anak‑anakmu akan membawa keluar dari rumah pengaruh yang berharga dari pendidikan rumah tangga. Oleh sebab itu bekerjalah di dalam lingkungan rumah tangga, pada tahun‑tahun pertama hidup anak‑anak, dan merekapun akan membawa pengaruhmu itu ke dalam ruang sekolah, pengaruh itu akan dapat dirasakan oleh lebih banyak orang lagi. Dengan demikian Tuhan akan dipermuliakan.17

TUHAN MEMBERKATI!

RENUNGAN HARIAN ONLINE 28 FEBRUARI - 07 MARET 2011

Renungan Pagi 28 Februari 2011

KETIKA ALLAH MENYALAKAN API KEBANGUNAN ROHANI

"Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah lempat mereka berkumput itu dan mereka semuapenuh dengan Roh Kudus, lain mereka memberitakan firman Allah dengan berani" (Kisah 4:31).

Doa itu penuh kuasa. Ketika para murid berdoa, Roh Allah turun atas mereka. Dipenuhi dengan kuasa Roh Allah, mereka mengabarkan Firman-Nya. Para pedagang dan petani, buruh dan tentara, pemungut cukai dan nelayan ditobatkan. Pencuri menjadi orang jujur. Pelacur jadi orang bersih. Para pembunuh menjadi lemah lembut. Kekristenan di Perjanjian Baru membuat dampak dramatis pada abad pertama.

Di sepanjang sejarah, kebangunan rohani telah membuat perbedaan yang mengubahkan kehidupan masyarakat-terjadi ketika Roh Allah benar-benar bekerja. Semua dimulai ketika seorang mahasiswa kependetaan Welsh bernama Evan Roberts mempunyai masalah tidur. Di musim gugur tahun 1904 ia berulang kali terbangun di tengah malam dengan "merasakan kehadiran Allah dan persekutuan bersama Dia." Ketika ia mulai berdoa secara teratur dengan beberapa teman, terbukti Allah memiliki maksud. Salah satu kelompok itu menyatakan keyakinan bahwa Allah akan memberikan me­reka 100.000 jiwa di Wales. Evan Roberts mulai berkhotbah pada pertemuan orang-orang muda. Pekabaran yang berpusat kepada Kristus yang disampaikannya bersama yang lain menghebohkan seluruh negeri itu. Di beberapa kota, setiap gereja dipadati mulai dari pukul 06:00 sore hari sampai 01:00 dini hari tiap malam selama satu tahun.

Orang-orang mengakui kesalahan mereka kepada Allah dan satu sama lain. Yang salah diluruskan, harta benda dan uang dikembalikan. Dalam periode 18 bulan, dari tahun 1905 sampai 1906, kejahatan hampir tidak ada. Pada pengadilan yang jarang terjadi, sang hakim menyela peradilan dan menuntun sang terdakwa kepada Kristus. Para petugas polisi dan ahli-ahli hukum menyanyikan lagu pujian. Kebangunan rohani itu bahkan mencapai pertambangan Welsh. Sumpah serapah buruh tambang menghilang. Kata-kata lembut menggantikan makian para pengurus mereka. Kebangunan rohani di Welsh mengirim gelombang pembaruan rohani di seluruh dunia.

Allah rindu mencurahkan Roh-Nya atas Anda. la rindu agar Anda menjadi pengubah dunia. Anda bisa mengubah dunia di sekitar Anda. Roh yang bekerja melalui Anda akan membuat satu perbedaan. Roh yang mengubah kehidupan Anda akan mengu­bah kehidupan orang lain melalui Anda. Ketika Allah menyalakan api kebangunan ro­hani di dalam kehidupan Anda, percikan kebangunan ditiup oleh angin Roh-Nya untuk menerangi orang-orang di sekitar Anda.

Selama kebangunan rohani di Welsh, dua orang wartawan mengadakan perjalanan dari London untuk melaporkan peristiwa itu. Ketika mereka tiba di desa Welsh, mereka bertanya pada seorang polisi mengenai arah terjadinya kebangunan itu. Petu­gas itu meluruskan tubuhnya yang setinggi enam kaki dua inci dan berkata, "Jika Anda ingin menemukan tempat kebangunan rohani itu, lihatlah di dalam seragam ini. Itu ada di dalam hati saya." Kebangunan rohani selalu dimulai di dalam hati seseorang.


Renungan Pagi 01 Maret 2011

HARI ESOK YANG BARU

"Dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus" (Titus 2:13).

Kita memerlukan satu pengharapan yang kuat yang bisa memelihara kita ketika ketidakpastian menutupi kaki langit. Ancaman-ancaman melemahkan telah menyerang dunia kita. Hanya membuka sebuah paket, atau naik pesawat atau kereta, atau ke tengah kota, maka telah menjadi satu peristiwa yang penuh tekanan sekarang ini. Kita berjaga-jaga dengan ketidakpastian.

Kita memerlukan pengharapan sekarang ini, karena berbagai pertanyaan memenuhi benak kita: Siapakah yang mengetahui masa depan? Akankah para teroris yang menang? Atau yang lain? Akankah dunia berakhir dengan ledakan atau dengan sesuatu yang lebih baik?

Saya percaya bahwa seorang yang lain mengetahui masa depan. Bahwa Dia telah merencanakan satu akhir yang lebih baik sejak dahulu. Yesus Kristus membuat satu janji kepada para pengikut-Nya di masa akhir pelayanan-Nya di bumi. Dicatat: "Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya" (Mat. 13:41). Yesus berjanji untuk datang kembali dan melenyapkan semua kejahatan, menggantikannya dengan kebenaran. Dia memegang masa depan di tangan-Nya.

Mengapa saya percaya ini, sekalipun di masa teror dan tragedi? Karena Dia memegang orang yang sakit kusta dan menyembuhkannya. Karena Dia menyentuh orang buta dan mencelikkan matanya. Karena Dia menyentuh orang lumpuh dan yang kerasukan roh jahat serta memulihkan mereka. Karena Dia berfirman maka orang mati dibangkitkan. Ya, saya percaya Dialah yang memegang masa depan. Dialah yang akan menang.

Satu peristiwa yang cukup besar, cukup dahsyat untuk mengalahkan segala se­suatu yang dilakukan para teroris. Sebuah awan yang cukup cemerlang untuk me­ngalahkan asap dan api serangan-serangan yang membunuh. Yesus berjanji bahwa kita akan melihat "Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya" (Luk. 21:27).

Dunia tidak lagi sama sejak pertama kali Yesus masuk dalam sejarah. Ketika Dia datang kembali, kerajaan-Nya akan mengambil alih seluruh dunia. Kali ini semua orang sakit dan yang menderita akan disembuhkan. Kali ini semua orang yang "mati di dalam Kristus" akan dihidupkan. Ini adalah suatu janji yang akan memberikan kita satu pengharapan masa depan yang tak tergoyahkan. Kitab Suci meyakinkan kita bahwa sejarah bumi akan berakhir dalam penampakan Yesus yang penuh kemuliaan. Bukan awan jamur, namun awan kemuliaan Kristus akan menguasai masa depan. Kita bisa bergembira dalam pengharapan pasti kedatangan Tuhan kita.


Renungan Pagi 02 Maret 2011

PELAJARAN DARI SEPOTONG ROTI SOSIS

“Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku" (Yohanes 5:30).

Sebuah kisah diceritakan tentang seorang pekerja bangunan yang makan roti sosis tiap hari sebagai makan siang. Hari demi hari dia makan roti yang sama. Suatu hari, dia makan bersama seorang teman, pria itu terhenti di tengah gigitan roti yang sudah habis dimakan setengahnya dan menggerutu, "Saya benci roti sosis!" Setelah diam beberapa saat ia mengulangi, "Saya benci roti sosis!"

"Mengapa tidak memintanya kepada istrimu?" tanya temannya dengan lembut. "Saya yakin dia akan membuatkanmu yang lain." Pria itu mendengus, "Saya sendiri yang menyiapkan sosis itu."

Sebagian besar 'sosis' dalam kehidupan, kita kemas sendiri. Berbeda dengan teori populer, kita sebenarnya bukan semata-mata korban dari penyakit masyarakat. Allah menciptakan kita sebagai makhluk yang berpikir cerdas. Dia telah memberikan kita kuasa memilih.

Ketika Allah menempatkan orangtua pertama kita di rumah taman mereka, Dia memberikan kepada mereka kuasa memilih. Mereka tidak ditakdirkan untuk gagal, menjadi korban persekongkolan kosmik, atau boneka yang dimanipulasi oleh benang ilahi. Intisari gambaran Allah adalah kemampuan untuk membuat pilihan-pilihan mo­ral. Kebebasan memilih dan menerima tanggung jawab untuk pilihan-pilihan yang kita buat adalah inti dari apa artinya menjadi manusia. Allah begitu menghargai kebebasan kita untuk memilih, bahkan la membiarkan kita membuat pilihan-pilihan yang salah sekalipun, untuk menjaga kemampuan memilih kita. Pilihan-pilihan positif membawa hasil positif. Pilihan-pilihan negatif membawa akibat yang negatif.

Sejarah Alkitab dinodai oleh kehidupan orang-orang yang hancur yang telah membuat pilihan-pilihan buruk. Kemarahan Kain yang tak terkendali menuntun dia membunuh adiknya. la menghabiskan sisa hidupnya melarikan diri. Nafsu Daud yang tak terkendalikan menuntun dia melakukan perzinaan dengan Batsyeba. Meskipun dia menerima pengampunan, tindakannya telah menghancurkan hubungan keluarganya. Keinginan Yudas yang tak terkendali terhadap uang menuntun dia menjual Tuhannya dengan harga murah. Kehidupannya yang secara unik bertalenta berakhir terlalu cepat. Pilihan-pilihan buruk menuntun pada akibat yang membawa petaka.

Pikirkan Yusuf, Daniel, dan Paulus. Pilihan-pilihan positif mereka menuntun pada hasil yang menakjubkan. Pilihan Yusuf menolak rayuan istri Potifar mengubah perjalanan sejarah Mesir. Pilihan Daniel menolak anggur Babel mengubah alur sejarah Babel. Pilihan Paulus menolak menyembah berhala kaisar mengubah sejarah Roma.

Allah tidak memberikan karunia yang lebih besar selain kuasa memilih. Pilihan-pi­lihan yang benar dapat mengubah kehidupan Anda lebih baik. Kini, ingatlah bahwa kita yang membungkus “sosis kehidupan” kita sendiri. Bertekadlah membuat pilihan-pilihan yang baik dan jalani kehidupan yang berkelimpahan yang Allah ingin Anda jalani.

Renungan Pagi 03 Maret 2011

BIARKAN API ITU TERCURAH

"Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila la menampakkan diri? Sebab la seperti api tukang pemurni Iogam" (Maleakhi 3:2).

Salah satu daya tarik Amerika yang terkenal adalah pertunjukan kembang api Taman Nasional Yosemite. Pada satu malam musim panas, para turis di seluruh dunia akan berkumpul di bawah Glacier Point tempat untuk pertunjukan dramatis. Tepat pada hitungan sembilan, satu suara terdengar di lokasi tempat menunggu, "Jatuhkan apinya!"

Dan 3.000 kaki di atas dasar lembah itu, sebuah suara menjawab, "Api jatuh!" Bara api menyala di tengah ngarai gelap malam musim panas itu. Nyalanya turun ke bawah granit putih dinding pegunungan itu. Tidak seorang pun yang melihat jatuhnya api itu akan melupakannya.

Di seluruh Kitab Suci, api melambangkan kehadiran Allah. Ketika Anda menemui kehadiran Allah yang dipenuhi api, maka kehidupan Anda diubahkan selamanya. Musa masuk ke hadirat Allah di tengah semak belukar yang terbakar (Kel. 3:2-6). Imam besar mengalami kehadiran Allah antara kerub di tempat yang mahakudus di bait suci di bumi (Kel. 25:22). Elia menantang para nabi Baal di Gunung Karmel, dan api pun turun. Kitab Raja-raja yang pertama, pasal 18 ayat 38, 39 melukiskan pemandangan itu dengan kata-kata "Lalu turunlah api TUHAN." Api kehadiran Allah menyala di mezbah Elia. Orang-orang bersujud ke tanah dan berseru, "TUHAN, Dialah Allah."

Api Pentakosta mengubah Petrus menjadi seorang pengabar Injil yang hebat. Lebih dari 3.000 orang dibaptiskan di satu tempat pada satu hari. Api terus tercurah kepada umat percaya yang mula-mula ini sampai "Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak" (Kis. 6:7). Para murid itu menunggangbalikkan dunia. Kuasa Roh mengubahkan bukan hanya mereka tetapi juga keluarga mereka, teman-teman mereka, dan komunitas mereka.

Allah rindu agar api-Nya tercurah kembali. la rindu membakar sampah dosa di dalam hati kita agar api kehadiran-Nya bisa menerangi dunia. la merindukan hari ketika dunia akan terbakar dengan kasih-Nya. Itu terjadi pada saat Pentakosta dan itu akan terjadi lagi.

Oh, Allah, biarkan api itu tercurah!


Renungan Pagi 04 Maret 2011

MUKJIZAT DI BARISAN KEMATIAN

"Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnyayang baru sudah datang" (2 Korintus 5:17).

Sam Tannyhill, seorang penjahat yang menceritakan kisahnya berada di barisan kematian, merupakan satu contoh dramatis tentang kuasa Firman Allah yang mengubah kehidupan seseorang sepenuhnya. Masa kanak-kanak Sam jauh dari ideal. Orangtuanya bercerai ketika ia berusia 5 tahun, dan dia keluar masuk puluhan keluarga yang berbeda-beda, sehingga membuat dia kebingungan dan merasa tidak diinginkan. Pada usia 10 tahun Sam memulai satu rangkaian kejahatan kecil-mencuri barang-barang kecil di toko, masuk tanpa izin ke daerah larangan yang menuntun kepada perbuatan lebih besar.

Akhirnya Sam dihukum atas pemalsuan dan dimasukkan ke penjara. Setelah dipenjara selama lima tahun ia dilepaskan, namun dua minggu berikutnya dia merampok sebuah restoran kecil di Ohio. Setelah memaksa masuk seorang pelayan ke dalam mobilnya, ia melarikan mobil ke luar kota. Pada hari berikutnya, tubuhnya ditemukan babak belur dipukuli. Suatu waktu, Sam ditangkap dan diganjar hukuman mati di kursi listrik. Sementara di penjara ia dikunjungi beberapa orang Kristen. Salah seorang mengulurkan Alkitab, pemberian-putranya berusia 9 tahun. Orang Kristen itu memberitahu Sam, "Anak lelaki saya berkata Anda boleh memilikinya dengan satu syarat: Anda harus membacanya."

Meskipun pada awalnya Sam hanya tertarik sedikit terhadap Alkitab, ia akhirnya membukanya untuk menghilangkan rasa jenuh. la segera tertarik dengan bacaan itu Kata-katanya sendiri menyatakan perjalanan rohaninya: "Jadi saya mulai dengan buku Matius, dan saya membaca semua bagian yang disebut Perjanjian Baru... waktu itu saya adalah... seorang pembunuh, tapi saya membaca di mana orang-orang dalam Alkitab juga adalah pelanggar hukum. Kemudian saya jadi gelisah; saya menginginkan kedamaian pikiran yang diberikan Allah, tetapi bagaimana saya bisa berbicara kepada Dia? Bisakah Dia mendengar bila Anda berdoa? Dan akankah Dia menjawab seorang pria yang tidak pernah mendengar tentang Dia?... Jadi saya coba berdoa. Saya ber­doa minta bantuan... saya coba sekali lagi.... Selama tiga hari tidak ada jiwa yang lebih menderita di bumi ini daripada saya.... Saya bersujud dan benar-benar mengakui setiap perbuatan salah yang bisa saya ingat, dan meminta Allah untuk membantu saya.

Tidak pernah saya mengalami perasaan luar biasa seperti itu dalam hidup. Ya, saya merasa Roh Allah saat la membawa kasih-Nya ke dalam hati saya.... Saya berada dalam sel di barisan kematian, tetapi saya merasa lebih bebas di sini daripada yang pernah saya rasakan di jalanan. Bagi saya kematian adalah satu langkah lebih dekat kepada Yesus... tidak ada dosa yang terlalu hitam yang tidak bisa dibasuh seputih salju oleh darah Yesus Kristus."

Kristus masih menerima manusia yang putus asa karena dosa. Jika Anda belum menyerahkan hidup Anda kepada Dia, mengapa tidak melakukannya sekarang?


Renungan Pagi 05 Maret 2011

KUASA FIRMAN YANG MEMBERIKAN KEHIDUPAN

"Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal" (1 Petrus 1:23).

Robert Wong adalah salah seorang yang paling ceria dan berseri-seri yang pernah saya temui. Saya memiliki kesempatan berbicara dengannya pada satu perjalanan menuju Hong Kong, la menceritakan sebuah kisah luar biasa selama 15 tahun berada di penjara komunis. Dia dihukum karena aktivitasnya dalam pelayanan jangkauan keluar umat Kristen. Tuan Wong menghabiskan waktu empat tahun dalam tahanan terpencil. Selama empat tahun berikutnya ia diizinkan mendapat kunjungan selama lima menit bersama keluarganya sekali sebulan. Ketika dia memberitahu tentang cobaan berat itu, saya kaget karena sikapnya yang ceria dan positif terhadap kehidupan. Saya tidak melihat adanya kepahitan atau kemarahan. Pria ini sepertinya memancarkan semangat Kristus.

Mengapa? Saya bertanya-tanya. Apa yang memelihara dia selama tahun-tahun pengasingan? Tuan Wong memberitahu jawabannya. Dia berkata bahwa para ta­hanan tidak pernah dipanggil dengan namanya. Masing-masing tahanan diberi nomor. Itu adalah upaya menghapuskan identitas mereka. Suatu hari, sementara berjalan di halaman penjara, Tuan Wong mendengar seorang penjaga memanggil, "Tahanan 105."

Untuk beberapa saat nomor itu berputar-putar dalam benaknya. Tiba-tiba ia mengingat angka 105 adalah nomor salah satu lagu pujian kesukaannya dalam buku lagu pujian berbahasa Cina, "Brilah padaku Alkitab." Sekali sebulan dia diizinkan menulis surat kepada keluarganya berisi pesan singkat yang terdiri dari 100 huruf Cina. Kali berikutnya dia bisa menulis surat, Tuan Wong mengakhirinya dengan angka 105.

Berikutnya mereka mengunjungi Tuan Wong, salah seorang dari mereka berhasil menyelundupkan sebuah Alkitab kepadanya. "Itulah yang memelihara saya!" kata Tuan Wong. Salinan Firman itu membuatnya tetap bertahan. Namun sekarang dia memiliki buku berharga di tangannya. Allah tetap sangat nyata bagi Robert Wong. la tetap tampak berseri-seri sekalipun dengan pengalaman ditahan 10 tahun itu.

Memang ada kuasa mengubahkan kehidupan yang luar biasa di dalam Alkitab; Roh Kudus yang berbicara melalui Firman Allah mengubahkan kehidupan kita. Firman Allah menguatkan kita melewati cobaan hidup. Memberikan kita kuasa untuk menanggulangi rintangan hidup. Mendorong kita dalam kekecewaan hidup. Mengilhami kita dalam tantangan hidup. Mengangkat kita dalam kepedihan hati. Firman Allah adalah roti rohani yang memelihara jiwa kita (lihat Mat. 4:4). Itu adalah air kehidupan yang memuaskan dahaga di dalam diri (lihat Yoh. 7:37). Itu adalah cahaya yang menerangi kegelapan dan menuntun kita menjalani perjalanan hidup (lihat Mazmur 119:105).

Robert Wong menemukan kekuatan luar biasa di dalam Firman Allah, dan Anda juga bisa. Mengapa tidak menyisihkan 30 menit hari ini menikmati Firman Allah yang mengubahkan hidup itu?

Renungan Pagi 06 Maret 2011

EMPAT HAL YANG TIDAK DIMILIKI ORANG KRISTEN

Ia yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin la tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?" (Roma 8:32).

Beberapa tahun yang lalu seorang pekerja pabrik biasa menabung cukup uang untuk mengikuti pelayaran mewah. Membeli tiket menghabiskan semua uang tabungannya. Dengan gelisah dia menanti-nantikan tanggal keberangkatan. Karena telah menggunakan semua uangnya untuk tiket, dia sadar kalau dia tidak mampu membeli makanan di ruang makan kapal itu. la membeli beberapa keju dan roti kering sebelum berangkat. Hari-hari pertama pelayaran, ia menikmati pemandangan lautan yang luar biasa, mengagumi matahari sore yang indah, dan bersantai di tepi kolam renang kapal itu. Namun ia bosan dengan keju dan roti kering itu. Aroma yang terhirup dari ruang makan kapal mewah itu, ditambah dengan komentar penumpang lain mengenai makanan yang lezat, menimbulkan hasratnya. la tidak bisa tahan lagi. Dengan hati-hati dia bertanya pada kepala pelayan, "Tuan, berapa harga makanan itu?" "Bolehkah saya melihat tiket Anda?" pelayan itu bertanya. Setelah memeriksa tiketnya, pelayan itu menjawab dengan terkejut, "Apakah tidak ada yang memberitahu Anda bahwa ma­kanan itu satu paket dengan tiket? Itu bagian dari harga tiket!"

Pria malang itu hidup di bawah hak istimewanya. Seperti dia, banyak orang Kristen menjalani hidup di bawah hak istimewanya. Rasul Paulus menjelaskan hak istimewa orang Kristen ini dalam pengertian empat hal yang tidak dimiliki orang Kristen.

Didalam Kristus tidak ada pehukuman. Roma 8:1 menyatakan: "Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus." Di dalam Yesus semua penghukuman lenyap. Kita dibebaskan, diampuni, dilepaskan dari kesalahan dosa yang menghancurkan. Karena Kristus telah menanggung dosa kita di salib, kita tidak perlu menanggungnya dalam kata hati yang menghukum. Dia dihukum agar kita tidak perlu menghukum diri kita sendiri.

Di dalam Kristus tidak ada perbudakan. Roma 8:15 menyatakan: "Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi." Sebagai orang Kristen kita mungkin gagal, namun kita tidak lagi dalam perbudakan terhadap dosa. Kita memiliki satu tuan yang baru. Dosa tidak lagi mengendalikan kehidupan kita. Kristus telah melepaskan tali perbudakan itu.

Di dalam Kristus tidak ada kekalahan akhir. Roma 8:28 menyatakan: "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia," Sebagai orang Kristen kita tidak berada di tangan orang jahat. Allah melakukan segala sesuatu untuk kebaikan.

Didalam Kristus tidak ada perpisahan. Roma 8:35 bertanya: "Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus?" Kasih Kristus menembus masa-masa kita yang paling gelap dan paling sulit. Di dalam Kristus rasa bersalah lenyap dan perbudakan dihapuskan. Di dalam Kristus segala sesuatu dilakukan untuk kebaikan, dan tidak ada yang bisa memisahkan kita dari kasih-Nya.


Renungan Pagi 06 Maret 2011

SANG AHLI STRATEGI

"Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena la berdiri di sebelah kananku, aku tidak :goyah " (Mazmur 16:8).

Saudara Andrew, begitu mereka memanggilnya. Pekerjaan Andrew adalah menyelundupkan Alkitab melalui apa yang dulu dikenal sebagai tirai besi Eropa. Suatu hari di tahun 1961 Saudara Andrew memuat Alkitab dalam mobi! Volkswagen tuanya dan menuju timur Holland bersama temannya, Hans. Sambil menempuh perjalanan panjang dan melelahkan, mereka berdoa agar Alkitab tersembunyi yang mereka bawa bisa sampai dengan aman ke tangan orang-orang percaya di Rusia.

Ketika melewati Polandia, jantung mereka berdebar, Bisakah mereka membawa muatan rahasia mereka melewati anjing-anjing penjaga dan senapan para penjaga perbatasan Soviet? Ya! Mereka berhasil! Dengan pujian haleluya dalam hati mereka, Andrew dan Hans bergegas menuju Moscow. Tiba di tempat tujuan, mereka mencari Gereja Baptis dan muncul di pertemuan doa Kamis malam.

Sekarang mereka harus benar-benar berhati-hati. Kepada siapakah mereka bisa mempercayakan barang selundupan mereka itu dengan aman? Mereka menduga bahwa KGB memiliki seorang informan di antara para hadirin. Kadang-kadang, bahkan para pendetanya mendapat tekanan untuk melaporkan para penyelundup Alki­tab. Diam-diam mereka berdoa meminta tuntunan. Setelah acara perbaktian Saudara Andrew dan Hans tetap tinggal di lobi, meneliti wajah-wajah 1.200 orang hadirin yang sedang menuju pintu keluar. Tiba-tiba mereka melihat dia, seorang pria kurus botak berusia 40-an tahun.

"Itu orangnya!" Hans berbisik. Saudara Andrew mengangguk. Dengan jantung berdebar, mereka mendekati orang asing itu dan dengan hati-hati memperkenalkan diri. Dan mereka mendapat kejutan besar! Pria itu telah datang jauh dari Siberia de­ngan harapan menemukan sebuah Alkitab untuk gerejanya. Sebenarnya, ia telah di-beri petunjuk dalam sebuah mimpi untuk mengadakan perjalanan panjang ke Mos­cow.

Pada awalnya ia ragu, karena Alkitab itu jarang ada. Namun mimpi itu menguatkan. Tanpa penundaan ia menurut. Setelah mendengar kisah menakjubkan itu, Hans berkata, "Anda diberitahu untuk datang ke arah barat sejauh 2.000 mil untuk mendapatkan sebuah Alkitab, dan kami disuruh pergi 2.000 mil ke arah timur, membawa Alkitab. Dan di sinilah kita, di Moscow malam ini, mengenali satu sama lain begitu kita bertemu." Saudara orang Siberia ini kegirangan-bahkan terlalu gembira. Mereka harus menenangkannya dengan cepat kalau tidak ia akan membongkar rahasia kemenangan mereka. Bisakah Anda bayangkan sukacita dalam hatinya ketika pulang ke rumah pada pagi berikutnya dengan selusin Alkitab yang berharga?

Allah adalah Sang ahli strategi. la menuntun para pencari kebenaran kepada para saksi kebenaran-Nya. Ketika kita datang kepada Dia dengan hati yang tulus, kita juga bisa mengetahui dengan pasti bahwa Dia akan menuntun kita. Dengan hati yang setia kita bisa menempatkan kehidupan kita di dalam tangan Allah.