SELAMAT DATANG! DI MESIAS , BULETIN GMAHK MERBABU

SELAMAT DATANG SAUDARA-SAUDARA YANG KEKASIH DI DALAM TUHAN! BLOG INI ADALAH BLOG GEREJA MASEHI ADVENT HARI KETUJUH JEMAAT MERBABU
BLOG INI ADALAH REPRESENTASI DARI BULETIN GMAHK MERBABU YANG BERISI INFORMASI KESEHATAN, RENUNGAN, KESAKSIAN, INFORMASI UMUM, BERITA GEREJA DAN PEKABARAN TUHAN KEPADA ANDA SEMUA PARA PEMBACA!
SELAMAT MEMBACA DAN BAGIKAN KEMBALI KEPADA SAUDARA-SAUDARA YANG LAIN!
SEMOGA BLOG INI SEMAKIN MEMBANTU PEKERJAAN TUHAN MELALUI KITA HAMBA-HAMBANYA DI DUNIA INI. SAMBIL KITA MENANTIKAN KEDATANGANNYA YANG KEDUA KALI. HALELUYA. AMIN! TUHAN BESERTA KITA!

Senin, 19 Juli 2010


VAKSINASI
Apakah Aman dan Efektif?

Oleh : Dr. Lorraine Day, M.D


APAKAH VAKSINASI ITU ? Vaksinasi adalah memasukan bahan berisi sejumlah kuman yang dilemahkan yang dimaksudkan untuk melindungi tubuh terhadap serangan kuman tersebut. Vaksin diharapkan berhasil dengan terbentuknya antibodi. yaitu protein yang mempertahankan tubuh dari serangan kuman. Dunia medis berpendapat bahwa kita dapat terbebas dari resiko infeksi dengan vaksinasi. yaitu dengan memasukkan ke dalam tubuh sejenis kuman yang diharapkan memberikan kekebalan (immunity) seumur hidup. Dari sinilah muncul istilah “immunisasi”

VAKSIN SEBAGAI KEHARUSAN
Vaksinasi sekarang telah menjadi keharusan bagi siswa disekolah-sekolah. Anak yang tidak divaksinasi tidak diijinkan masuk sekolah sebab dianggap dapat menularkan/membahayakan anak yang lain. Namun inilah yang harus kita pertanyakan. Jika semua anak telah divaksinasi dan vaksin memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit, bagaimana mungkin anak yang tidak divaksinasi bisa membahayakan anak yang telah divaksinasi? Hanya anak yang tidak divaksinasilah yang beresiko terhadap penyakit dan itu adalah urusan orang tua dan anak itu sendiri. Jika vaksinasi benar-benar bekerja, jelas sekali tidak mungkin bagi anak yang tidak divaksinasi dapat menularkan penyakit kepada anak-anak yang telah divaksinasi.

Kenyataannya adalah vaksin tidak bekerja! Vaksinasi tidak efektif (tidak tepat guna) Vaksinasi tidak memberikan kekebalan tubuh! Malahan, vaksinasi sangat berbahaya!

FAKTA TENTANG VAKSIN
Sebuah amaran datang dari pengamatan seorang dokter yang berpengalaman dan ternama. Dr. Hubert Snow, ahli bedah senior di Cancer Hospital of London, menyuarakan kerisauannya, ”Pada tahun-tahun terakhir ini banyak orang, pria dan wanita, menurun kesehatannya dan mati mendadak setelah menghadiri jamuan atau pesta. Saya yakin bahwa 80% dari kematian ini disebabkan vaksinasi yang mereka dapatkan. Hal ini telah menyebabkan kematian dan kerusakan jantung. Terdengar seperti gangguan koroner, sehingga menutupi kematiannya sebagai penyebab yang alami.”
Dokter lain. Dr. W.B. Clark dari Indiana, ”Kanker secara praktis tidak pernah dikenal sebelum diperkenalkannya vaksinasi ”cowpox” (cacar) wajib. Saya telah menangani sedikitnya 200 kasus kanker dan tidak satupun saya temukan pada orang yang tidak di vaksinasi.

Namun, pemerintah tetap mewajibkan vaksinasi !
Kebanyakan orang percaya bahwa vaksin aman dan efektif. Pemerintah mewajibkan anak-anak divaksinasi pada usia yang sangat muda, pada usia dimana mereka sangat rentan dan mudah terserang bahan asing yang dimasukkan ke dalam tubuh mereka. Masyarakat dan dunia kedokteran telah diyakinkan bahwa dengan diperkenalkannva vaksinasi telah menurunkan berjangkitnya polio. Polio sudah hampir tidak ada di Amerika sekarang. Namun tidak ada data ilmiah yang meyakinkan bahwa vaksinasilah yang menyebabkan lenyapnya penyakit polio. Sebelum Vaksin Salk Polio diperkenalkan tahun 1953, tingkat kematian karena polio di Amerika telah menurun 47%. Di Inggris juga telah menurun 55%. Negara-negara Eropa juga menunjukkan penurunan yang serupa. Ketika vaksin polio diperkenalkan, negara-negara Eropa mempertanyakan efektifitasnya dan menolak menyuntik warganya. Namun polio hilang juga dari negara mereka.

Jumlah kasus polio setelah vaksinasi massal jauh lebih banyak dari pada sebelum vaksinasi massal. Di banyak negara bagian. Kejadian polio lebih dari dua kali lipat setelah disuntik vaksin. Di Rhode Island ada pertambahan kasus 450%, dan di Massachussets bertambah hampir 650% setelah diperkenalkannya vaksinasi polio.

Setelah vaksinasi diperkenalkan, kejadian polio sering dilaporkan dengan nama lain seperti "aseptic meningitis", walaupun sebelumnya dikenal sebagai "polio" sebelum adanya vaksin.

Pada tahun 1976 Dr. Jonas Salk penemu vaksin virus yang telah dimatikan yang telah digunakan sepanjang tahun 1950-an. bersaksi bahwa vaksin virus hidup yang dihasilkan oleh Dr. Sabin, yang digunakan secara luas di Amerika sejak 1960-an, adalah ”penyebab utama jika bukan seluruh” dari semua kasus polio yang dilaporkan sejak 1961. Menurut data dari Centers for Disease Control. 87% dari semua kasus di Amerika Serikat antara 1973 - 1983 adalah disebabkan oleh vaksinasi. Sekarang jelas sekali diakui bahwa sejak 1979 setiap kasus polio di Amerika Serikat adalah DISEBABKAN oleh vaksin.

Hal yang sama juga terjadi pada hampir semua penyakit termasuk dipteri, campak, rubella, gondok, batuk rejan. Semua penyakit ini secara nyata telah menurun kejadiannya sebelum diperkenalkannya vaksinasi. Dan sejak diperkenalkannya vaksinasi/terbukti jelas mendekati 100% bahwa vaksin tidak efektif dan malahan menyebabkan penyakit tersebut yang seharusnya dicegahnya.

MENGAPA VAKSIN TIDAK EFEKTIF ?
Tidaklah aneh mengapa vaksinasi tidak efektif. Alasan pertama, karena mekanisme kekebalan tubuh dirancang untuk bekerja bila penyakit muncul dalam cara yang alamiah. Ketika masuknya mikroorganisma (bakteri atau virus) ke dalam tubuh dengan cara disuntikan melalui kulit, maka kekebalan yang efektif tidak terbentuk. Satu bukti bahwa vaksinasi tidak efektif adalah fakta bahwa seseorang harus disuntik ulang pada interval waktu tertentu. Jika seseorang terserang penyakit polio, cacar, gondok, batuk atau penyakit menular lainnya, maka terbentuk kekebalan selamanya terhadap penyakit tersebut. Tetapi bila seseorang mendapat kekebalan buatan, melalui vaksinasi, maka ia harus ”diperkuat” dengan suntikan ulang pada periode tertentu. Suntikan ulang diperlukan karena VAKSINASI TIDAK BEKERJA! Dan juga tidak efektif! Tidak juga suntikan ulangnya! Seseorang yang divaksinasi, sebagai akibat langsungnya biasanya sangat menderita akibat penyakit yang mana ia divaksin.

APAKAH VAKSIN AMAN ?
Vaksin dikembangkan di laboratorium di dalam ginjal monyet, di dalam sel tubuh manusia (yang dapat menyebabkan kanker), dalam embrio ayam dan di dalam sel hewan percobaan. Sel-sel tersebut diberi makan dari serum darah anak sapi. yang mana dapat saja tercemar sejumlah penyakit seperti virus leukemia sapi. (bovine leukemia virus), virus AIDS sapi, dan penyakit lain yang mungkin dimiliki hewan.
Bahan kimia yang digunakan untuk membuat vaksin seperti aluminium, formaldehida (pemicu kanker pada manusia) dan IMSG serta thiomerosol sebagai pengawet, sebuah zat turunan merkuri yang adalah racun yang mematikan. Zat-zat ini turut masuk dalam tubuh anak-anak kecil atau tubuh Anda ketika mendapat vaksinasi.
Salah satu vaksin yang mula-mula diperkenalkan kepada umum di Amerika Serikat adalah vaksin pertussis untuk mencegah batuk rejan. sejak tahun 1940-an. Autisme adalah penyakit yang tidak pernah dikena! sebelum tahun 1943, yaitu tahun sekitar diperkenalkannya vaksinasi. Autisme adalah suatu gangguan syaraf pada anak-anak. ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan mental, tidak mampu bicara, tidak ada respons terhadap orang lain.
Sebagai tambahan. bayi-bayi yang mendapat vaksinasi dipasang monitor, menunjukkan perubahan hebat dalam pola pernafasan setelah mendapat suntikan DPT (Diptheria/Pertussis/Tetanus). Suatu alat monitor pernafasan yang disebut Cotwatch digunakan dalam suatu penelitian terhadap SIDS (Sudden Infant Death Syndrome), dimana pernafasan bayi diukur sebelum dan sesudah vaksinasi DPT. Data-data menunjukan dengan jelas sekali dimana pernafasan bayi-bayi hampir berhenti atau berhenti sama sekali! Dr. Viera Scheibner, penanggung jawab penelitian, menyimpulkan, ”Vaksinasi adalah faktor paling umum penyebab kematian bayi mendadak yang sebenarnya dapal dicegah”

Gangguan perkembangan telah bertambah secara dramatis sejak diperkenalkannya vaksinasi. Hal ini tidak aneh sejak setelah vaksinasi encephalitis, radang otak terjadi setelah vaksinasi dan menyebabkan kerusakan otak dan sistim syaraf. Efek lain dari vaksinasi adalah tertekannya kekebalan tubuh, sehingga rentan tubuh terhadap serangan penyakit lainnya.
Pada tahun 1950-an, suatu gangguan lain tersebar diantara anak-anak sekolah dan menjadi terkenal di dunia kedokteran dan literatur kesehatan : Hiperaktifitas / Minimal Brain Dysfunction (ADD. Attention Deficit Disorder atau ADHD. Attention Deficit Hyperactive Disorder). Anak-anak ini menunjukkan gejala kerusakan syaraf, biasanya dapat dihubungkan dengan vaksinasi.
Mutasi genetis juga kemungkinan terjadi, sebab, sebagai contoh vaksin polio mengandung sel ginjal monyet dan serum anak sapi. Vaksin gabungan cacar, gondok, dan rubella, dikembangkan dalam embrio ayam yang semuanya adalah sel-sel hewan yang merupakan protein asing bagi tubuh manusia. Karena vaksin disuntikan ke dalam aliran darah, maka ada kemungkinan dapat mengubah struktur gen kita.
Sejak 1950-an dan 1960-an jutaan manusia telah disuntik dengan vaksin polio yang tercemar SV40 yang dikemukan dalam sel ginjal monyet yang merupakan penekan kekebalan tubuh dan pemicu HIV, virus penyebab AIDS.

BAGAIMANA DENGAN VAKSIN FLU ?
Vaksin flu dibuat dari virus flu tahun yang lalu sehingga tidak akan efektif melawan virus tahun ini. Tidak seorang pun tahu virus seperti apa yang akan menyerang tahun ini, yang jelas hampir tidak pernah sama dengan virus tahun lalu. Semua bahaya akibat vaksin diatas, juga berlaku bagi vaksin flu.
”Pada tahun 1976 lebih dari 500 orang yang menerima vaksin flu mengalami kelumpuhan yang disebut Guillain Barre Syndrome, suatu serangan tiba-tiba terhadap anak-anak yang dapat menyebabkan kematian. Tigapuluh dari orang-orang tersebut meninggal. Pada tahun yang sama, kejadian Guillain Barre Syndrome pada tentara AS yang divaksinasi adalah 50% lebih tinggi daripada rakyat biasa yang lidak divaksinasi.” (The Risk of Immunizations and How to Avoid Them, by Robert Mendelsohn, Ph.D.). Ada juga suatu dugaan antara serangan musiman Legionare's disease dengan suntikan vaksin flu.
Dr. John Seal dari National Institute of Allergy and Infectious Disease mengatakan, “Setiap suntikan vaksin flu dapat menyebabkan Guillian Barre. Saya secara pribadi tidak akan pernah mau mendapat vaksin flu, juga tidak akan pernah menganjurkan siapapun untuk itu.”

RANGKUMAN:
Pada dasarnya cara terbaik untuk mendapatkan kekebalan alami adalah dengan kekebalan tubuh yang sehat melalui makanan dan pola hidup yang tepat. Makanan sebaiknya terdiri dari buah-buahan. biji-bijian, sayuran, kacang-kacangan yang alangkah baiknya kalau ditanam secara organik, bebas bahan pengawet. dan dalam keadaan alami tanpa diproses sedapat mungkin dalam keadaan mendekati aslinya, dan dimakan dalam keadaan 75% mentah, adalah lebih baik. Singkirkan semua gula putih, semua bahan dari hewan termasuk daging. ternak, ikan, telur dan produk lainnya (seperti susu, keju, yoghurt, dll.). Udara yang bersih, gerak badan dan istirahat yang cukup dan menghilangkan stress dengan percaya kepada Allah. Ini adalah cara satu-satunya yang efektif untuk bebas dari segala penyakit. Adalah tidak mungkin untuk sakit bila sistim kekebalan tubuh kita berfungsi benar. Bakteri dan Virus tidak akan menyerang badan yang sehat, seperti halnya hama dan penyakit tanaman tidak akan menyerang tanaman sehat.

Ini adalah informasi yang mengejutkan untuk masyarakat yang biasa percaya bahwa vaksinasi selain aman juga dianggap menyelamatkan banyak jiwa. Betapa kita telah ditipu ! Tetapi masih ada harapan. Informasi yang benar tentang vaksinasi masih ada.

INFORMASI TAMBAHAN :
Ada beberapa buku sebagai tambahan informasi bila anda tertarik mendalami lebih lanjut:

Vaccines : Are They Really Safe and Effective ? bv Neil Z. Miller

Murder By injection, by Eustace Mullens The National Council for Medical Research P.O Box 1105. Staunton, VA 24401 (Berkisah tentang konspirasi medis melawan Amerika)

Video dokumentasi tentang bahaya vaksinasi: Dangers and Ineffectiveness of Vaccinations, Including Scientific Correlations to Sudden Infant Death Syndrome, by Viera Scheibner, Ph.D.New Atlantean Press P.O.Box 9638-T9. Santa Fe. NM 87504, 505-983-1856

Vaccinations, by Viera Sceibner Ph.D. (buku) New Atlantean Press. P.O.Box 9638-T9, Santa Fe. NM 87504, 505-983-1856. (Menurut Viera Sceibner Ph.D.. takaran bahan pengawet tidak dapat dipercaya. Dalam buku ini ia mengumpulkan penelitian mencakup seluruh dunia memperlihatkan bahwa vaksin pada umumnya tidak efektif dan dapat merusak kekebalan tubuh. Data dan contoh yang diberikan antara tahun 1950 sampai 1992.)

Vaccination Condemned, book one. by Elben Better Life Research
P.O.Box 42002, Los Angeles. CA 90042 (Tujuan buku ini adalah memberikan bukti yang asli untuk menentang vaksinasi yang terbukti merusak. Jika kita menunggu kepastian dari dunia medis atau dari laboratorium vaksin atau departemen kesehatan sekolah atau pemerintah untuk menentangnya maka penantian itu akan sia-sia karena vaksin telah membunuh dan melumpuhkan ribuan orang selam 200 tahun. Sementara itu yang berwenang tidak berusaha menghentikannya, dan mungkin tidak ingin.)

Untuk membangun kekebalan tubuh secara alami:
Beberapa video oleh Lorraine Day, M.D. :
• Diseases Don't Just Happen
• You Can't Improve On God
• Sotting Through The Maze of Alternative Medicine ; What Works, What Doesn’t and Why
Informasi lainya mengenai Dr. Lorraine Day, MD dapat dilihat di website www.drday.com

(Diterjemahkan oleh Benyamin G. Yonas untuk informasi pembanding bagi masyarakat).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar