SELAMAT DATANG! DI MESIAS , BULETIN GMAHK MERBABU

SELAMAT DATANG SAUDARA-SAUDARA YANG KEKASIH DI DALAM TUHAN! BLOG INI ADALAH BLOG GEREJA MASEHI ADVENT HARI KETUJUH JEMAAT MERBABU
BLOG INI ADALAH REPRESENTASI DARI BULETIN GMAHK MERBABU YANG BERISI INFORMASI KESEHATAN, RENUNGAN, KESAKSIAN, INFORMASI UMUM, BERITA GEREJA DAN PEKABARAN TUHAN KEPADA ANDA SEMUA PARA PEMBACA!
SELAMAT MEMBACA DAN BAGIKAN KEMBALI KEPADA SAUDARA-SAUDARA YANG LAIN!
SEMOGA BLOG INI SEMAKIN MEMBANTU PEKERJAAN TUHAN MELALUI KITA HAMBA-HAMBANYA DI DUNIA INI. SAMBIL KITA MENANTIKAN KEDATANGANNYA YANG KEDUA KALI. HALELUYA. AMIN! TUHAN BESERTA KITA!

Minggu, 20 Februari 2011

PELAJARAN SEKOLAH SABAT ONLINE - SABAT 9 (19-25 FEBRUARI 2011)

Pelajaran 9
19-25 Februari 2011


HARGA DIRI

SABAT PETANG

UNTUK PELAJARAN PEKAN INI BACALAH: Mazmur 100:3; Kisah 17:24-28; Roma. 12:3; Matins. 22:39; 2 Samuel 9; Lukas 15; Efesus. 4:23-32.

AYAT HAFALAN: "Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggii kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib (1 Petrus 2:9, NIV).

Berkurangnya harga diri adalah penyakit modern. Sering hal ini diutarakan pada sesi konseling atau kepada pendeta yang disebabkan oleh masalah-masalah yang tak bisa dibendung lagi sebagai akibat dari perlakuan tidak wajar, depresi, atau pola makan yang tidak teratur.

Dalam kenyataan hidup sehari-hari, rendahnya harga diri mungkin tidak bisa diukur secara klinis, tetapi hal tersebut hampir selalu merusakkan hubungan serta menurunkan daya hidup di berbagai tingkat kehidupan.

Dari masalah ini, mungkin alasan utama mengapa banyak orang menderita lebih berat daripada yang sesungguhnya adalah 'media,' yang sering memerankan orang-orang terkenal lebih besar daripada kehidupan itu sendiri, serta membiarkan orang lain merasakan kekurangannya sendiri yang sangat kontras dengan gambar-gambar yang ditunjukkan di hadapan mereka.

Ide mengenai harga diri yang dinyatakan dalam Alkitab memiliki perspektif yang berbeda. Psikologi konvensional melihat harga diri sebagai suatu evaluasi yang dibuat oleh seseorang terhadap sifat dan karakter mereka berdasarkan observasi yang mereka lakukan pada diri mereka sendiri dan saran yang diberikan oleh orang lain pada mereka. Alkitab memberikan sedikitnya dua komponen tambahan yaitu: Dari mana asal manusia (Kej. 1:26, 27) dan apa yang Allah pikirkan dan anugerahkan pada setiap manusia (Yoh. 3:16). Bilamana kita menambahkan bagian ini, maka pemahaman kita tentang harga diri akan banyak berubah.

*Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 26 Februari.

MINGGU

20 Februari

ASAL USUL

Dua pandangan kuat tentang asal usul manusia muncul, masing-masing saling berlawanan satu sama lain. Yang satu mengungkapkan manusia sebagai suatu produk atau hasil dari perubahan yang murni, hasil dari kecelakaan kosmik di mana keberadaan kita sebagai manusia merupakan suatu peristiwa yang 'tidak direncanakan.' Kita terjadi begitu saja. Meskipun pandangan ini selalu muncul di antara beberapa orang, pada abad-abad terakhir ini—khususnya setelah teori yang salah dari Charles Darwin menjadi populer,ide tentang terjadinya manusia secara kebetulan belaka telah menipu jutaan orang. Oleh karena itu, banyak yang percaya bahwa kehidupan itu tidak memiliki tujuan, atau kalaupun" ada, setiap orang harus mencoba untuk mencari tujuannya sendiri. Selama ribuan tahun banyak orang berpikir bahwa mereka berasal dari Allah atau dari dewa-dewa; sekarang, banyak orang berpikir bahwa mereka berasal dari kera.
Sebaliknya, ada pandangan yang diajarkan di dalam Alkitab.

Bacalah Kejadian 1:26,27; Mazmur 8:5; 100:3 dan Kisah 17:24-28. Betapa berbedakah pandangan yang diungkapkan dalam ayat-ayat ini dari pandangan tentang asal usul manusia yang disampaikan sebelumnya? Bagaimanakah setiap pandangan tersebut mempengaruhi pengertian kita tentang nilai dan harga diri kita sebagai manusia?

Allah bukan hanya memiliki tujuan yang pasti dalam menciptakan kita, la bahkan menciptakan kita menurut gambar-Nya. la juga menciptakan tumbuhan hidup serta hewan-hewan yang menakjubkan, tetapi dalam keindahan dan kesempurnaan mereka, tidak ada dari mereka yang menyerupai gambar Pencipta sebagaimana yang manusia miliki. Lebih jauh lagi, manusia diberi hak dan otoritas menguasai semua hewan dan tumbuhan.

Berbeda dengan kepercayaan ateis yang percaya bahwa manusia secara biologis dan psikologis tidak memiliki tujuan hidup yang penting, Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa Allah telah memilih untuk membagikan 'gambar-Nya' pada keluarga manusia. Sesungguhnya, kebanyakan gambar tersebut telah rusak dan hilang oleh dosa, namun cap itu masih terus ada dalam setiap orang, dan gambar yang hilang itu bisa dipulihkan secara progresif oleh kuasa Roh Kudus yang bekerja dalam hati mereka yang berserah kepada Kristus.

Allah bukan cuma menciptakan kita, tetapi la juga menebus kita. Bahkan, Ellen White berkata bahwa Kristus pun mau mati meski hanya untuk satu orang. Bagaimanakah hal tersebut menyatakan pada kita tentang nilai yang kita miliki, terlepas dari apa yang dunia mungkin pikirkan tentang kita? Mengapa begitu penting untuk tetap mempertahankan harga diri kita di pemandangan Allah?

SENIN

21 Februari

PEMAHAMAN DIRI

Apa yang kita lihat dari diri kita adalah bagian yang penting dari harga diri. Meskipun, terkadang kita salah menggambarkannya dan tidak sempurna. Pe-nilaian menurut perasaan sendiri dapat menuntun kita kepada kesalahpahaman ketika kita menilai seseorang, termasuk diri kita sendiri.

Salah satu dari amaran Alkitabyang sangat keras adalah mengenai 'menghaki-mi orang lain': "Sebabdengan menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri" (Rm. 2:1; lihat Luk. 6:41, 42). Penyimpangan tampaknya bersifat umum, dan masyarakat biasanya melakukan kesalahan saat menghakimi orang lain. Hal yang sama terjadi terhadap diri sendiri. Terdapat kesalahan yang fatal ketika seseo¬rang menghakimi orang lain perihal kemampuan, penampilan, karakter, kekuasaan dan lain-lain. Akan selalu ada orang yang lebih cerdas, lebih baik dalam penampil¬an, dan lebih bertalenta daripada Anda; pada saat yang sama, akan selalu ada juga orang yang merasa rendah diri saat melihat kelebihan yang Anda miliki.

Bacalah dengan sungguh-sungguh dan penuh doa Matius 22:39. Apa-kah yang tersirat dalam ayat ini tentang bagaimana pandangan kita ten-tang diri kita sendiri?

Ayat ini menyiratkan sejumlah kasih yang harus ditujukan kepada diri sese¬orang (meskipun bukan ini fokus utama ayat tersebut). Akan ada rasa bangga yang sehat terhadap hal-hal yang telah dilakukan dengan baik, pekerjaan yang telah diselesaikan dengan baik, serta perilaku dan karakteristik yang muliayang dimiliki seseorang. Memang ada sebuah sikap yang diharapkan dari seseorang sehubungan dengan 'perlindungan serta perhatian' pada diri sendiri. Bahayanya adalah, bilamana seseorang mulai tidak menghargai dan memuji Allah, Pencip-ta dari semua yang baik dalam diri kita.

Bagaimanakah kita bisa mem a ha mi Roma 12:3 dalam terang yang te¬lah kita mengerti selama ini?

Ada satu keinginan tersendiri dalam diri manusia di antara rasa rendah diri dan kesombongan yang keterlaluan. Dan Paulus mengamarkan yang terakhir. Pada saat yang sama, Roma 12:4-8 menjelaskan bahwa tubuh Kristus memer-lukan masukan dari sesama anggota, sesuai dengan karunia masing-masingyang telah diberikan kepada mereka berdasarkan anugerah. Tidak ada yang salah de¬ngan mengakui masing-masing karunia yang diperoleh serta menggunakannya untuk menguatkan tubuh Kristus dan bersyukur pada Tuhan karena hal itu.

Buatlah daftar rohani dari sifat-sifat kepribadian, karakteristik dan kemampuan yang baik yang Anda miliki yang Allah telah berikan pada Anda. Bagaimanakah Anda menggunakannya dan tetap merasa rendah hati? Bagaimanakah dengan memandang salib setiap hari dapat meno-long kita untuk tetap demikian?

SELASA

22 Februari

APA YANG DILIHAT ORANG LAIN

Di beberapa kelompok masyarakat, seseorang dinilai dan dihargai dari ta-lenta, karunia, penampilan atau hal lain yang dimllikinya. Kita memang meli-hat secara lahiriah (I Samuel 16:7) lagipula, hanya itu yang memang kita bisa lihat. Oleh karena itu, konsep kita tentang diri sering terbentuk oleh karena reaksi yang orang lain tunjukkan dan juga berdasarkan pengamatan luar me-reka terhadap diri kita. Jika seseorang memberitahu Anda bahwa Anda cantik, maka Anda cenderung akan menilai diri Anda cantik.

Tetapi selalu ada nilai lebih dalam diri setiaporang dibanding apa yang hanya dapat dilihat oleh mata. Seseorang yang mengalami kurangnya rasa percaya diri perlu untuk memikirkan tentang kepribadian dan sifat-sifat yang memiliki nilai yang sejati dan bukan dari apa yang dilihat oleh dunia, karena seringkali apa yang dinilai berharga oleh dunia justru tidak berharga di pemandangan Allah.

Coba lihat di iingkungan masyarakat Anda dan kebudayaannya, apakah yang mcreka lihat dan tempatkan sebagai sesuatu yang sangat bernilai? Men unit Anda betapa bernilaikah hal tersebut di pemandangan Allah?

Mungkin ada banyak kekecualian di sini, tetapi kebanyakan masyarakat cen¬derung menempatkan nilai yang sangat tinggi terhadap'penampilan secara luar, hal-hal yang kelihatan. Sedangkan sifat-sifat seperti kejujuran, kebaikan, pengu-asaan diri atau keteguhan dalam prinsip cenderung menempati urutan kedua.

Bagaimanakah prasangka jenis kelamin/status/kebangsaan mempenga-ruhi harga diri seseorang? Apakah seharusnya tujuan dari Kekristenan sehubungan dengan prasangka dan diskriminasi ini? Gal. 3:28.

Pengaruh prasangka benar-benar buruk bagi harga diri dan perbuatan. Se¬bagai orang Kristen, kita harus berkonsentrasi untuk berusaha membangun dan mendukung serta menghibur orang lain, apa pun latar belakang mereka.
Dalam 2 Samuel 9, ada kisah tentang Mefiboset, yang bisa saja menjadi target pembalasan dendam Daud. Tidak heran Mefiboset menunjukkan ketakutan pada Daud, sujud sampai ke tanah dan menyebut dirinya sebagai 'anjing yang mati.' Dia juga lumpuh. Tidak diragukan lagi bahwa pemulihan kembali seluruh harta keluarganya, penugasan kembali para pelayannya, dan kehormatan yang diberikan kepadanya merupakan penambahan nilai harga dirinya. Pengaruh yang dimiliki seseorang terhadap harga diri orang lain sangat kuat, Lebih daripada apa yang da-pat kita bayangkan, kita memiliki kesanggupan membentuk harga diri orang lain melalui kata-kata, tindakan dan bahkan dari cara kita memandang mereka.

Seberapa hati-hati atau cerobohkah Anda dalam sikap Anda yang da-pat mempengaruhi harga diri orang lain? Pikirkanlah tentang relasi ter-dekat Anda. Bagaimanakah Anda dapat menolong mereka untuk bangkit gantinya membuat mereka kecewa dan putus asa?

RABU

23 Februari

APA YANG DILIHAT ALLAH

Bacalah Lukas 15. Bagaimanakah dari satu pasal ini saja dapat mence-ritakan kepada kita betapa bernilainya kita di hadapan Allah? Bagaima¬nakah seharusnya hal ini memperigaruhi pengertian kita sendiri tentang harga diri? Apakah yang diungkapkanolehperumpamaan-perumpamaan tersebut terhadap kita tentang penilaian Allah terhadap kita? Bagaimana¬kah hal ini begitu penting untuk kita ketahui dan tetap kita ingat?*

Jika seseorang merasa tergoda untuk merasa rendah diri, hilang, atau diabai-kan, mereka harus mengingat bahwa ada sesuatu yang melebihi kondisi terse-but—yaitu suatu perhatian khusus dari Allah dan malaikat-malaikat-Nya bagi mereka. Gembala itu lebih memperhatikan satu domba yang hilang daripada sembilan puluh sembilan yangmasih ada dan tinggal dalam kandang. Wanita itu melupakan uangnya yang lain dan mencari dengan sungguh-sungguh satu ke-ping uang logamnyayang hilang. Sang ayah kelihatan lebih memberi perhatian pada permohonan yang tidak beralasan dari anak yang hilang daripada anaknya yang sulung. Sang Gembala, wa'nita, dan ayah, semuanya menunjukkan perha-tian yang khusus terhadap seseorang yang narnpaknya tidak begitu berhasil.

Kemudian, ketika yang hilang telah ditemukan, ada sukacita besar di surga dan di bumi. Lihatlah betapa berk-uasanya kisah ini dinyatakan pada kita tentang kasih Allah pada masing-masing kita, terlepas dari kesalahan-kesalahan kita.

Prinsip ini dapat digunakan untuk menolong mereka yang membutuhkan. Seringkali, pada saat berbicara kepada orang lain, jika Anda menciptakan kea-daan yang menyenangkan, akrab, dan berterima, hal itu saja sudah dapat mem-berikan pengaruh yang baik pada mereka. Siapa pun, khususnya orang-orang yang terluka, perlu mengetahui bahwa seseorang peduli kepada mereka, teris-timewa saat mereka dalam penderitaan.

Seorang Kristen memiliki kesempatan yang menguntungkan bagi seseo¬rang yang belum menerima atau percaya kepada Tuhan. Allah selalu siaga 24 jam sehari, 7 hari seminggu, untuk mendengarkan mereka yang depresi, stres, kesepian dan gelisah. Hubungan dengan Allah seharusnya sudah cukup menjadi alasan untuk merasa istimewa dan memperoleh kembali harga diri kita.
Memang benar, contoh yang paling besar dari harga,diri di pemandangan Al¬lah adalah Salib. Hal itu lebih daripada apa pun yang bisa ditunjukkan kepada kita tentang betapa berharganya kita di hadapan Allah, terlepas dari apa pun kele-mahan dan kekurangan serta kesalahan yang kita miliki. Salib menceritakan pada kita bahwa apa pun yang orang lain dan masyarakat pikirkan tentang kita, kita lebih bernilai di hadapan Pencipta Alam Sernesta iai. Lagipula, jika kita pikirkan betapa cepat penilaian masyarakat berlalu, pada akhirnya pun pandangan orang lain dan masyarakat terhadap kita tidaklah terlalu penting bagi kita bukan?

Bagaimanakah kita bisa menolong orang lain mengerti pekabaran da¬lam Lukas 15 dan membantu mereka menerapkannya? Bagaimanakah kita bisa menolong orang lain untuk menyadari bahwa Yesus sebenarnya sedang berbicara tentang mereka sendiri dalam konteks ini?

KAMIS
24 Februari

MANUSIA BARU

Bacalah Efesus 4:23, 24. Apakah yang dimaksudkan oleh Paulus ten-tang "mengenakan" manusia baru di sini? Apakah sifat alamiah dari ma¬nusia baru ini?

Manusia suka mencoba penampilan baru: mengubah model rambut, mem-beli pakaian baru, bahkan mengubah wajah dan transplantasi rambut. Tetapi perubahan-perubahan ini hanya memberikan pengaruh yang sedikit dalam diri seseorang. Pada dasarnya diri itu sendiri tetap tidak berubah.
Paulus berbicara tentang manusia barU, yang tidak berhubungan dengan pe-nampilan luartetapi lebih kepada sikap dan kepribadian alamiah dalam diri sese-orang. Dia berkata bahwa kita adalah " yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya" (ay. 24, NIV),

Gambarkanlah sikap dan kepribadian yang dihasilkan oleh manusia baru irfi. Efesus 4:25-32.

Manusia baru yang dibicarakan oleh Paulus menunjukkan buah-buah keber-hasilan (kebenaran, kesatuan, kejujuran, kerajinan, perkataan yang sehat, keba-ikan, dan pengampunan). Perhatikan juga, bahwa semua karakteristik manusia baru ini berhubungan dengan karakter yang baik dan hubungan pribadi yang baik antar sesama, hal ini dikaitkan secara langsung dengan pertanyaan seputar harga diri. Kelakuan-kelakuan yang buruk yang disinggung di Efesus 4, seper-ti berbohong, kemarahan, dan kepahitan, membuat seseorang akan kehilangan nilai harga diri. Sebaliknya, dengan berbagi bersama orang-orang yang mem-butuhkan dan berbuat baik serta bermurah hati adalah tindakan yang dapat me-ningkatkan harga diri, saat mereka mengubah fokus seseorang dari diri sendiri sehingga membuat orang itu merasa dirinya menghasilkan suatu prestasi.

Komunitas Kristen memerlukan orang-orang yang memiliki minat untuk menolong orang lain serta membangun orang lain gantinya menghancurkan mereka. Konsep tentang diri dapat runtuh dalam waktu singkat hanya dengan kata-kata yang kasar dalam bentuk kritik. "Di setiap keluarga, di setiap individu Kristen, telah diletakkan suatu tanggung jawab untuk menghalangi seseorang berbicara dengan menggunakan kata-kata yang merusak. Jika kita berada dalam kelompok orang-orang yang terbiasa menggunakan pembicaraan yang bodoh, adalah tanggung jawab kita untuk segera mengubah topik percakapan sedapat mungkin. Dengafi pertolongan kasih karunia Allah kita seharusnya mengubah setiap topik percakapan agar menjadi saluran berkat yang menguntungkan bagi orang lain."—Ellen G. White, Christ's Object Lessons, him. 337.

Mengapa menolong orang lain justru meningkatkan harga diri kita sen¬diri? Buatlah daftar hal-hal kecil yang Anda dapat lakukan kepada tetang-ga, pasangan atau anggota keluarga. Lakukanlah itu; Anda akan terkejut mendapati betapa menyenangkan perasaan Anda terhadap diri sendiri.

JUMAT
25 Februari

PENDALAMAN: "JikaAllah memelihara burung pipit... bagaimanakah laakan memelihara tebusan darah Kristus? Satu jiwa lebih berharga daripada seluruh dunia ini. Sebab untuk satujiwa Yesus telah melewati seluruh penderitaan di Kal-vari agar seseorang bisa diselamatkan masuk dalam kerajaan-Nya. 'Oleh karena itu, janganlah kamu khawatir, karena kamu lebih berharga daripada burung pipit yang banyak itu.' "—Ellen G. White, The Review and Herald, 3 Mei 1892.
"Kita telah kehilangan begitu banyak berkat yang limpah karena menolak untuk mencari Tuhan dengan rendah hati. Ketika kita datang kepada-Nya dengan hati yang tulus, meminta Dia menyatakan cacat kita, la akan menunjukkan gam-baran yang jelas tentang diri kita yang sebenarnya, yang dipantulkan oleh cermin Firman Allah. Kemudian, setelah melihat diri kita sebagaimana Allah melihat, marilah kita menyadari keberadaan kita sesungguhnya. Kemudian kita pelajari betapa tidak sempurnanya karakter kita, lalu berusaha dengan pertolongan kasih karunia mengubahnya menjadi seperti pola yang telah diungkapkan oleh Firman Allah."—Ellen G. White, The Lake Union Herald, 3 Nov. 1909.
Dua paragraf diatas memberikan kitatambahan pengertian yang dalam ten-tang bagaimana kita menjaga keseimbarfgan antara perasaan rendah diri dan ke-sombongan. Bacalah Roma 12:2, 3 untuk mendapatkan terang tentang bagai-mana memperoleh konsep diri yang seimbang.

PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
• Abad ke-20 merupakan suatu masa di mana kekerasan terbesar terjadi, dengan begitu banyak pembunuhan niassal terlihat dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Bagaimanakah pandangan Darwin tentang keberadaan manusia, yang melandaskan bahwa seluruh ke-hidupan adalah hasil dari perubahan seleksi alam dan tidak memiliki tujuan, bertanggung jawab terhadap sikap ketidakpedulian total yang ditunjukkan atas hidup manusia yang sangat berharga? Dengan kata lain, jika manusia hanyalah seekor kera yang berevolusi, dan hasil dari perubahan alam semata, apakah arti dan nilai dari hidup seseorang?
• Pelajaran hari Selasa mengungkapkan bagaimana persepsi orang lain dapat mempengaruhi harga diri seseorang. Mcskipun kita ingin meya-kinkan orang lain dan menolong mereka untuk memiliki konsep tentang nilai harga diri yangsehat, kita jugaperlu berhati-hati untuk tidak men-dorong ego seseorang terangkat dalam cara yang justru akan merusak dan mengganggu mereka. Bagaimanakah kita dapat mengatasi hal ini dengan seimbang: meyakinkan mereka, pada saat yang sama, dalam prosesnya kita tidak merusak kepribadian mereka juga?
• Pahami dan renungkanlah pertanyaan seputar apa yang salib Kristus ajarkan kepada kita tentang harga diri kita sebagai manusia. Pikirkanlah apa yang terjadi di salib, siapa yang disalibkan, dan apa arti kematian-Nya. Bagaimanakah seharusnya Salib itu menolong kita untuk mengerti lebih baik tentang apa nilai dari harga diri itu sesungguhnya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar