SELAMAT DATANG! DI MESIAS , BULETIN GMAHK MERBABU

SELAMAT DATANG SAUDARA-SAUDARA YANG KEKASIH DI DALAM TUHAN! BLOG INI ADALAH BLOG GEREJA MASEHI ADVENT HARI KETUJUH JEMAAT MERBABU
BLOG INI ADALAH REPRESENTASI DARI BULETIN GMAHK MERBABU YANG BERISI INFORMASI KESEHATAN, RENUNGAN, KESAKSIAN, INFORMASI UMUM, BERITA GEREJA DAN PEKABARAN TUHAN KEPADA ANDA SEMUA PARA PEMBACA!
SELAMAT MEMBACA DAN BAGIKAN KEMBALI KEPADA SAUDARA-SAUDARA YANG LAIN!
SEMOGA BLOG INI SEMAKIN MEMBANTU PEKERJAAN TUHAN MELALUI KITA HAMBA-HAMBANYA DI DUNIA INI. SAMBIL KITA MENANTIKAN KEDATANGANNYA YANG KEDUA KALI. HALELUYA. AMIN! TUHAN BESERTA KITA!

Senin, 07 Maret 2011

PELAJARAN SEKOLAH SABAT ONLINE

Pelajaran 11

5-77 Maret 2011

Bebas dari Kecanduan

Sabat petang

UNTUK PELAJARAN PEKAN INI BACA: Amsal 23:29-35; I Korintus 7:2-5; Matius 25:15-30; Markus 10:17-27; 1 Petrus 3:3, 4.

AYAT HAFALAN: "Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka" (Yohanes 8:36, NIV).

Pada tahun-tahun terakhir ini, banyak orang sudah terbebas dari perbudakan dan kezaliman politik. Tetapi ada jenis perbudakan lain yang juga bisa lebih buruk dari pada politik dan sejenisnya—perbudakan berupa kecanduan. Alkohol, tembakau, dan bahan lainnya yang telah memperbudak jutaan orang. Lebih jauh lagi, .kecanduan selain bahan kimiawi mulai meningkat juga, seperti: seks, pornografi, judi (atau investasi yang berisiko), dan penimbunan uang atau harta.

Semua kecanduan ini menyebabkan ketergantungan (seseorang akan merasa tidak nyaman sampai sesuatu dicapai atau tindakannya terealisasi) dan dalam tingkat toleransi tertentu (seseorang membutuhkan toleransi lebih untuk sam­pai pada tingkatan sebelutnnya). Jadi, akan sangat sulit bagi orang yang sudah kecanduan untuk terbebas dari siklus yang telah menjerat mereka. Untuk alasan ini, orang-orang yang terjerat tersebut membutuhkan dukungan dari keluarga, gereja dan sahabat-sahabat. Mereka juga mungkin akan membutuhkan penanganan yang profesional dan, di atas segalanya, mereka juga membutuhkan kuasa Allah yang akan bekerja dalam diri mereka untuk memberikan kelepasan yang telah dijanjikan di dalam Yesus Kristus.

Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 12 Maret.

Minggu

6 Maret

MINUMAN BERALKOHOL

Di dunia Barat, anggur, bir, dan minuman keras lainnya selalu dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa yang mengesankan, saat-saat yang menggembjrakan, liburan, dan transaksi bisnis yang sangat penting. Kelihatannya minuman beralkohol memiliki wajah yang bersih dan cantik. Minuman-minuman tersebut tidak hanyatelah diterima dengan baik di kalangan masyarakat luas, tetapi juga merupakan suatu "kebutuhan" pada situasi-situasi tertentu. Sayangnya, ada sisi lain dari alkohol yang tidak diungkapkan oleh sang penjual yang mendapatkan penghasilan besar dari menjualnya agar tidak diketahui oleh para pembelinya.

Baca Amsal 23:29-35. Apakah yang ayat-ayat ini katakan tentang efek dari alkohol? Dari pengalaman Anda, apakah yang telah Anda lihat dari efek yang merusak oleh menggunakan racun ini?

Gambaran minuman anggur yang cantik ini segera akan dirasakan seper-i gigitan ular dan meracuni seperti ular berbisa.

Tubuh manusia memperlakukan bahan kimia alkohol bukan sebagai makanan tetapi sebagai bahan beracun.
Bahan-bahan beracun ini diserap dalam perut dan dialirkan oleh darah ke otak, paru-paru, ginjal dan jantung hanya dalam beberapa menit. Organ hati secara khusus yang mendapat beban terberat untuk memproses bahan-bahan kimia tersebut, yang membutuhkan waktu berjam-jam untuk menguraikannya. Bila alkohol secara terus-menerus disuplai ke dalam tubuh maka organ-organ tubuh akan rusak, dan orang tersebut akan menderita satu penyakit atau lebih.

Sayangnya, akibat penggunaan alkohol lebih-terkenal daripada orang-orang yang meminumnya. Penggunaan alkohol selalu mengakibatkan dampak sosial yang sangat buruk. Setengah dari kecelakaan kendaraan bermotor dan di tempat kerja adalah berhubungan dengan penggunaan alkohol. Banyak kejahatan dilakukan di bawah pengaruh alkohol. Tidak sedikit dana masyarakat dan pribadi yang dihabiskan untuk menyediakan bantuan kesehatan mengobati penya­kit yang secara langsung diakibatkan oleh alkohol. Dan, di lingkungan rumah tangga, banyak pasangan suami istri dan anak-anak dari orang yang kecanduan sering menjadi korban perlakuan kejam secara fisik ataupun kata-kata kasar.

Alkohol, dan juga bahan-bahan aktif lainnya, akan mempengaruhi kemampuan kita dalam membuat pilihan moral yang tepat; di bawah pengaruhnya, orang akan terus tergelincir lebih terperosok ke dalam dosa.
Mereka yang terbelenggu dalam penyalahgunaan bahan-bahan di atas perlu menyadari masalah mereka dan kebutuhan mereka akan pertolongan kemurahan Allah, dukungan keluarga atau komunitas gereja yang peduli kepada mereka, dan juga perawatan yang disarankan oleh tenaga profesional yang berkualitas (jika memungkinkan).

Sebagai umat Advent kita bersikap tegas dalam penggunaan alkohol. Tanpa harus menghakimi mereka, bagaimanakah kita bisa membantu mereka yang sedang berjuang dengan masalah ini, yang dalam pandangan Allah mungkin tidak seburuk masalah lain yang secara sosial dianggap masih bisa diterima?

Senin

7 Maret

KECANDUAN SEKS

Apakah yang Alkitab katakan mengenai seks sebagai sumber kenikmat-an yang memperkuat hubungan pernikahan? Ams. 5:18, 19; I Kor. 7:2-5.

Seks adalah salah satu dari sekian banyak karunia yang dianugerahkan oleh Allah bagi laki-laki dan perempuan. Allah merancangnya bukan hanya agar manusia mempunyai keturunan tetapi juga sebagai sumber kesenangan, kedekatan, dan kesatuan—tetapi hal itu hanya dalam konteks pernikahan antara seorang laki-laki dan perempuan
(Kej. 1:27, 28; I Kor. 7:2). Bila hal ini terjadi di luar kerangka dan tujuan Allah yang telah diberkati, akan mengakibatkan dosa— yaitu dosa yang sering diikuti dengan konsekuensi yang sangat merusak (lihat 1 Kor. 6:18, 19). Hanya Allah sendiri yang tahu malapetaka yang diakibatkan pelanggaran susila ini terhadap keluarga umat manusia.

Seks memiliki dorongan yang sangat kuat sehingga membuka kesempatan untuk tindakan kejahatan. Ini bisa menjadi suatu obsesi yang sangat mengasyikkan, namun sangat sulit dikontrol. Lebih buruk lagi, semakin sering seseorang menuruti keinginannya, lebih banyak lagi seks yang dia butuhkan untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi daripada kepuasan yang didapat sebelumnya.

Pelacuran dan perzinaan adalah langkah awal menuju tindakan seksual tak bermoral dan kecanduan (lihat Amsal 5:3-14; 9:13-18). Sebagai tambahan, bentuk lain dari kecanduan seksual telah banyak tersedia saat ini, seperti pornografi dan seks dunia maya. Pornografi di internet telah menciptakan masalah yang mengejutkan karena, dengan beberapa klik pada mouse, maka tindakan buruk dan kotor pun masuk ke dalam rumah atau kantor-kantor. Praktik-praktik seperti ini sangat memungkinkan untuk menciptakan kecanduan, tekanan, dan menghancurkan pernikahan serta ikatan keluarga. Sangat tidak mungkin untuk menghitung jumlah kehancuran, yang diakibatkan oleh perzinaan di dunia ini.

Sangat mudah untuk memulai kegiatan seks, dan mereka yang belum terjerat di dalamnya akan gampang terhindar dan menjauh dari perbuatan tersebut. Ada­lah sangat penting bilamana seseorang menghadapi godaan seksual di luar per­nikahan suci, harus bertindak seperti yang Yusuf lakukan (lihat Kej. 39:7-12).

Allah mau memberikan pengampunan dan kebebasan sepenuhnya kepada siapa saja yang terjerat dalam kecanduan seks. Penyerahan sepenuhnya kepa­da Allah merupakan hal yang sangat penting (Yak. 4:7). Tetapi mekanisme ke­canduan terlalu rumit sehingga bantuan profesional sangatlah diperlukan. Dukungan kelompok yang mengutamakan Allah sebagai sumber pertolongan dan melibatkan orang yang memiliki keterampilan khusus untuk mengatasi masalah ini pun sangat bermanfaat, jika tersedia.

Bagaimanakah Anda bisa menolong seseorang yang kecanduan seks un­tuk mencari pengampunan dan kesembuhan dari Allah? Jika Anda sendi­ri sedang berjuang untuk masalah itu, bagaimanakah Anda tahu bahwa semua harapan tidak hilang, asalkan Anda sendiri tidak kehilangan pengharapan tersebut? Yesus mengampuni—dan menyembuhkan.

Selasa

8 Maret

PERJUDIAN

Walaupun Alkitab tidak secara gamblang melarang perjudian, sangatlah sulit membayangkan Yesus atau Rasul Paulus berada di meja-meja judi di Las Vegas, bukan? Pada saat yang sama, Rasul Paulus mengamarkan soal cinta akan uang, dan menggolongkannya sebagai akar dari segaia kejahatan dan sebagai penyebab orang-orang meninggalkan iman mereka (I Tim. 6:10). Bagi sebagian orang, karena keinginan mereka untuk menjadi kaya, Setan telah menjadi-kan judi sebagai jerat untuk menghancurkan mereka.

Baca Matins 25:15-30. Bagaimanakah seseorang bisa menggunakan pe-lajaran ini untuk menghadapi masalah mereka tentang judi, khususnya ma-nakala kebanyakan orang yang berjudi ternyata mengalami kekalahan?

Judi adalah untuk para pecundang. Perjudian bertumbuh dengan pesat karena lebih banyak uang yang hilang karena kalah daripada menang. Sebagai contoh, seberapa besarkah kesempatan orang untuk menang dalam lotre? Anda hanya akan menemukan keanehan yang mengejutkan karena kemungkinan yang le­bih besar pada Anda adalah kalah daripada menang.

Secara logika saja seharusnya kita sudah sadar untuk tidak menghambur-hamburkan uang dalam perjudian (Lagipula, industri perjudian bisa muncul ha­nya jika prang lebih banyak kalah daripada menang). "Namun demikian, orang masih saja berjudi, awalnya hanya untuk bersenang-senang, tetapi akhirnya be-berapa orang rnalah ketagihan. Mengapa? Kebutuhan akan harga diri sepertinya menjadi inti masalah di sini. Banyak orang merasa puas dengan membayang­kan mereka memperoleh kemenangan dalam berjudi. Pada saat mereka tidak menang, mereka menjadi sangat berharap pada kesempatan berikutnya akan menang. Jadi, mereka berjudi lagi dan lagi. Pada saat mereka kehabisan uang, mereka mulai meminjam, berdusta dan mungkin mencuri untuk mendapatkan "dosis" dari "obat bius" yang tidak mengandung bahan kimia ini.

Kita bisa saja berpikir bahwa ketagihan berjudi tidak terjadi di gereja kita, tetapi Ellen White menulis tentang judi pada zamannya, bahwa itu merupakan suatu masalah bahkan di kemudian hari. Tidak ada alasan untuk percaya bahwa saat ini anggota gereja kita telah bebas dari judi, khususnya saat ini judi secara online di internet dapat membawa tempat perjudian ke rumah kita.

Untuk sembuh dari kecanduan judi perlu beberapa usaha: Pertama, mengakui bahwa Anda mempunyai masalah yang serius kemudian Anda harus berhenti saat itu juga dan mencari perlindungan dalam bentuk kelompokuntuk mencegah kambuhnya penyakit ini lagi. Kemudian berjaga-jaga dan menjauhlah dari setiap rangsangan yang bisa saja memikat Anda untuk berjudi lagi. Meningkatkan rasa percaya diri juga penting mencegah ketagihan ini muncul kembali. Yang terpenting adalah hubungan yang erat dengan Allah dan berpegang teguh pada janji pemulihan-Nya pada saat Anda berjuang menghadapi setiap cobaan.

Apakah yang Anda akan katakan atau lakukan jika seseorang yang Anda kenal berkata kepada Anda, "Saya terjebak dalam judi, dan saya ti­dak bisa berhenti"? Ayat Alkitab yang manakah yang akan Anda tunjuk-kan kepada mereka? Lihat 1 Kor. 10:13 dan I Plr. 4:1, 2.

Rabu

9 Maret

CINTA AKAN UANG

"Jauhkanlah kecurangan dan kebohongan dari padaku, jangan berikan kekayaan atau kemiskinan; (Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku;J supava. kalau aku kenyang,aku tidak menyangkal-Mu, dan berkata, 'siapakah Tuhan itu?' Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku" (Amsal 30:8, 9, NAB).

Alkitab tidak membatasi jumlah uang yang boleh dimiiiki seseorang, tetapi Alkitab memberikan amaran terhadap sikap yang salah terhadap uang dan har-ta milik—seperti iri hati dan ketamakan. Pandangan yang salah dapat membuat orang tergoda, terdorong dan akhirnya ketagihan untuk mengumpulkan banyak uang (sekalipun diperoleh dengan jujur) atau menimbun banyak harta. Kegiatan ini dapat menyita banyak waktu dan tenaga yang akhirnya menjadi ilah lain.

Teknologi informasi telah mempermudah banyak hal, tetapi, pada saat yang sama, lebih berisiko bagi merekayang mudah kecanduan. Contoh, sekafang ini investor swasta dapat melakukan tugasnya melalui internet. Dalam situasi seper­ti ini, beberapa orang berada di depan komputer berjam-jam tanpa akhir, semua hanya untuk mendapatkan uang; namun hasilnya akan berbeda, jika seseorang menjadi penatalayan yang baik menginvestasikan uang dengan bijaksana.

Baca Markus 10:17-27. Juga 1 Timotius6:10dan Lukas 12:15. Peringat-an-peringatan apakah yang harus kita ambil dari ayat-ayat ini?

Ungkapan seperti "wajah orang itu kecewa" dan "ia pergi dengan sedih" (Mrk. 10:22, NIV) menyatakan bahwa cintanya akan kekayaan lebih besar da-ripada cintanya kepada Tuhan. Penimbunan uang atau harta milik tidaklah baik. Karena pada akhirnya semua hanya akan tergantung di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada (Mat. 6:21). Hal itu menjadi berbahayajika kita me-nempatkannya sebagai penghalang dari tujuan utama kita: yaitu mencari kera-jaan Allah dan kebenaran-Nya (ay. 33).

Kapal Chanunga, dalam pelayarannya dari Liverpool ke Amerika, telah mengalami tabrakan dengan perahu kecil dari Hamburg. Bermuatan lebih dari dua ratus penumpang, kapal tersebut tenggelam setengah jam setelah terjadinya tabrakan. Sekoci penyelamat milik Chanunga telah diturunkan untuk menye-lamatkan korban akibat kecelakaan kapal tersebut tetapi hanya 34 orang yang terselamatkan. Kenapa hanya sedikit yang selamat? Karena hampir semua orang telah mengisi ikat pinggang mereka dengan emas dan perak dan mengikatkan-nya di pinggang mereka. Takut kehilangan uang mereka, malahan mereka ke-hilangan nyawa (dan uang mereka).

Siapakah yang tidak suka uang? Fertanyaan yang harus Anda tanya-kan kepada diri Anda aclalah, "Apakah saya dapat mengontrol keinginan saya akan uang, atau apakah uang yang mengontrol saya?"

Kamis

10 Maret

CITRA DIRI

Baca 1 Petrus 3:3, 4. Seberapa berbedakah apa yang dikatakan oleh ayat ini dengan yang masyarakat ajarkan kepada kita?

Masyarakat telah menetapkan nilai yang berlebihan bagi citra diri. Ini ada-lah suatu kelemahan bagi manusiadalam seluruh sejarah hidupnya. Akhir-akhir ini, penekanan pada kecantikan dan perawatan diri telah mengambil proporsi yang sangat berlebihan. Secara global, industri kosmetik saja sudah melebihi setengah dari pangsa pasar bahan makanan. Selain kosmetik, orang-orang juga mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk pembentukan tubuh, perbaikan wajah, pencangkokan rambut, operasi plastik, diet khusus, dan seterusnya, dan semuanya adalah untuk memperbaiki penampilan mereka.

Keinginan yang sangat kuat untuk menjadi lebih cantik ini juga mengaki-batkan risiko kecanduan. Beberapa orang kecanduan olahraga, yang lainnya kecanduan untuk makan lebih sedikit setiap saat, sampai pada titik membaha-yakan dirinya. Orang lain mungkin terobsesi dengan kecantikan rambut dan ku-lit dan melakukan pemeliharaan rambut dan kulit tanpa henti dengan berbagai cara dari yang biasa sampai yang canggih dan mahal.

Bagaimanakah Anda menginterpretasikan Matins 6:19-21 da lam konteks yang sedang kita pelajari? Bagaimanakah prinsip yang sama berla-ku dalam hal ini?

Tidak ada yang salah untuk menjadi sehat, bersih, dan kelihatan cantik/gan-teng. Fokus yang terus-menerus terhadap hal ini dapat menarik hati kita mele-kat padanya hingga menjadikannya ilah lain. Tuhan Yesus berbicara mengenai perlunya menyimpan harta di surga, bukan di dunia karena harta dunia tidak bertahan lama dan malah menjauhkan kita dari kerajaan Allah. Demikian juga dengan penampilan seseorang di mana cepat atau lambat, waktu dan keadaan gawat akan menghilangkannya.

Seperti barang-barang/materi, tubuh kita adalah harta yang dipercayakan kepada kita, tetapi kita mengambil risiko yang serius dengan menjadikannya allah lain bilamana perhatian kita berlebihan terhadapnya. Tidaklah mudah un­tuk mengetahui kalau kita telaH melewati batas atau tidak, untuk itu kita perlu sangat hati-hati dengan hal ini.

Apakah pekabaran yang kita buat untuk orang-orang mud a di gereja berkaitan dengan hal ini? Apakah yang kita tekankan? Dalam cara apakah kita bisa saja menyampaikan pekabaran yang salah? Bawa jawaban Anda di sekolah Sabat untuk didiskusikan.

Jumat

11 Maret

PENDALAMAN: "Kata-kata dan tindakan menunjukkan dengan jelas apayang ada di dalam hati. Jika kesombongan dan tinggi hati, cinta diri, cinta akan pakaian memenuhi hati, maka segala percakapan akan terarah pada mode, pakaian, dan penampilan gantinya Kristus atau kerajaan surga. Jika perasaan cemburu bertakhta dalam hati, maka itu akan diungkapkan melalui kata-kata dan tindakan. Mereka yang mengukur diri mereka dengan orang lain, melakukan apa yang orang lain lakukan, dan tidak menghasilkan pencapaian yang tinggi, membenarkan diri oleh karena kesalahan dan kekhilafan orang lain, adalah orang-orang yang memakan sekam dan mereka kering secara kerohanian dan tetap kerdil selama mereka terus memanjakan Setan dengan perasaan mereka yang tidak suci. Beberapa orang ter-fokus pada apa yang hendak mereka makan atau minum, serta apa yang hendak mereka pakai. Pemikiran seperti ini keluar dari perbendaharaan hati kita, seakan-akan hal-hal dunia ini merupakan tujuan utama dalam hidup, dan pencapaian ter-tinggi. Orang-orang ini lupaakan apa yang dikatakan oleh Kristus: 'Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan-Nya kepadamu.' "—Ellen G. White, Testimonies for the Church, jld. 1, him. 500.

PERTANYAAN UNTUK DIDlSKUSIKAN:

  • Di dalam kelas, periksaiah kembali jawaban Anda untuk pertanyaan terakhir pelajaran hari Kamis. Mengapa begitu penting untuk tidak terlalu menghakimi orang lain yang sedang bergumul dengan suatu penyakit kecanduan tertentu? Tentu saja, mudah untuk menghakimi, tetapi mengapa kita harus hati-hati dengan hal tersebut?
  • Beberapa kecanduan dianggap lebih dapat diterima secara sosial di-banding yang lain, yang pada kenyataannya justru semakin mengela-bui mereka. Lagipula berapa banyakkah orang yang terlibat dalam kecanduan akan kekuasaan dan kekayaan? Bagaimanakah kita bisa bclajar untuk tidak membiarkan nilai-nilai sosial mempengaruhi pan-dangan kita tentang hal ini?
  • Seberapa kuatkah cengkeraman kecanduan dalam hidup kita ataupun orang lain yang kita kenal, apakah ada sesuatu yang tidak bisa dilaku-kan oleh Tuhan untuk melepaskan kita? Mengapa kita seharusnya ti­dak menyerahkan diri pada kecanduan sebegitu kuat sampai kita tidak mungkin bisa terlepas dari kecanduan tersebut? Apakah kunci untuk membiarkan Kristus bekerja dalam hidup kita sehingga kita mempe-roleh kemenangan? Lihat Lukas 9:23.
  • Program apakah yang dibuat oleh gereja Anda untuk menolong seseo-rang yang sedang bergumul dengan kecanduan sesuatu? Apakah yang bisa dilakukan oleh gereja Anda untuk mereka yang membutuhkan? Pada saatyang sama, bagaimanakah caranya program-program seperti itu bisa berpengaruh besar jika digunakan untuk jangkauan keluar.
  • Bacalah 1 Petrus 4:1,2. Apakah pekabaran Tuhan bag! kita di sini ten-tang apa yang diperlukan untuk mengalahkan dosa kecanduan ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar